Jumat, 16 November 2012

Cerpen ~ Aku Cinta Kamu

.



AKU CINTA KAMU

Cinta.. rasa ini membuat aku gila.. rasa ini membuat aku jadi bingung dan membuat aku tak 

mengerti harus berkata apa,, kepada siapa dan bagaimana mengatakannya. Rasa cinta 

membuat aku luka.. rasa cinta membuat aku bingung dan rasa cinta membuat aku bahagia…

Sebulan lalu.. aku mempunyai seorang sahabat yang selalu memberikan bahunya untuk aku 

bersandar, yang selalu memberikan sapu tangan nya untuk mengelap air mata ku.. yang selalu 

memberikan senyum di wajah ku .. selalu ada untuk ku dan selalu ada di hati ku.

Sahabat ku ini bernama Azhar.. kami sudah bersahabat kurang lebih selama 6 tahun, sejak 

SMP aku selalu bersamanya… semua yang ku punya pasti dia tau dan semua sedih dan 

bahagia ku dia kan tau, termasuk saat aku menjalin kasih sama seorang cowok.. dia tau meski 

tak menyetujui nya tapi dia tak pernah meninggal kan aku,, aku juga gak tau kenapa dia selalu 

gak setuju saat aku pacaran dengan cowok.. karena saat itu aku hanya teman dekat nya.

Sekarang aku sudah kuliah semester 2.. aku merantau dari daerah ku.. aku pergi meniggalkan 

kota kelahiran ku, meski sedih rasanya meninggal kan Ibu, ayah dan adik ku satu-satu nya, 

teman-teman ku di SMA dan di Kota ku… tapi aku harus tetap berjuang karena ini adalah 

masa depan ku.

Saat di Halte BIS.. azhar mengantar ku.. dia tidak masuk universitas yang sama dengan ku.. 

jadi kami berpisah untuk sementara waktu.. kami mang sahabt yang akrab, semua teman-

teman tau meski terkadang mereka menyangka kami sepasang kekasih, tapi kami tak 

perduli,, kami tetap bersahabat.


“SAY… jaga diri baik-baik ya…, jangan lupa minum air putih yang banyak.” Kata Azhar sambil 

mengangkat barang ku kedalam BIS “ jangan lupain aank” (aank adalah nama panggilan aku 

untuk nya, dan dia memanggil ku SAY, jika digabungkan akan menjadi “SAYAANK”)

“Iya Aank….. Ira gak akan melupakan Aank..” Sambil melihat wajah Azhar yang mulai berubah. 

Entah kenapa hatiku mulai berdetak. Jantung ku terasa sakit melihat wajah sedih Azhar, aku 

jadi gak semangat untuk pergi , aku jadi gak bisa meniggal kan keluarga di sini terutama 

meninggalkan Azhar. Rasa takut menyelimuti tubuh ku, rasa takut akan kenyataan tidak ada 

lagi Azhar di samping ku.. rasa takut kehilangan Azhar.

“Ila…!!!!!!!!!!!!” terdengar suara yang kompak yang tak asing lagi bagi ku… suara itu memecah 

kan lamunan ku. “Ila,.. jangan lupain ita ya..??” RENGEK Ita, teman ku di masa SMA “Iya Ta… 

Ila gak akan melupakan Ita” Kataku sambil memeluk Ita, tapi saat aku memluk nya, semua 

teman-teman ku ikut berpelukan.. kami membuat pelukan besar.

Sedih sekali rasa nya, meninnggalkan mereka, meninggalkan keluarga dan meninggalkan 

Azhar. Ku COBA UNTUK tetap senyum dan semangat, karena aku harus jadi orang yang tegar 

dan aku juga tak boleh mematahkan harapan yang telah di bentang kedua orang tua ku, biar 

aku bersedih sekarang, tapi nanti aku akan bahagia dan membalas air mata yang keluar ini 

dengan senyum kebanggan orang tua ku dan senyum Azhar karena telah mempunyai teman 

seperti ku.

SEMANGATT….!!!
****

Di Jambi, ku menemukan teman-teman yang tak kala baik nya, aku tetap tersenyum sambil 

menerima kehidupan baru yang ada di dunia ku ini, kehidupan kampus yang jauh beda dengan 

masa SMA, kehidupan kampus dengan teman-teman yang mempunyai pola fikir yang dewasa, 

kehidupan kampus yang hanya menyatakan kebenaran bukan khayalan, kehidupan kampus 

bersama teman baru.. bukan Azhar.

“Uchhh… kenapa aku selalu rindu kampung ku ya Vi…” Kataku sambil menghempas kan tubuh 

ku di atas kasur. Lelah telah menghinggapi tubuh ku, hari ini sungguh terasa panas, di kamar 

kos yang lumayan besar ini, aku baringkan tubuh ku yang penuh keringat, ku stel kipas angin 

yang berada tak jauh dari samping ku, kurasakan angin yang meniup tubuh ku memberikan 

rasa yang nyaman.

“Jangan ngeluh lah say…. Katanya mau semangat” kata Devi (teman kos ku, dan dia juga 

berasal dari kota yang sama dengan ku) “ Ech.. ada cerita ne…!!!” katanya sembari duduk di 

samping ku

“echh… awas donk,.. aku kepanasan ne…!!!” SAMBIL menggeleng-gelangkan tangan ku 

menyuruh Devi minggir “ Iya…ya… aku minggir.. pelit banget sich, aku kan juga kepanasan” 

Kata devi sambil menggeser tempat duduk nya “mau tau gak cerita na apa???”.

“Mang cerita na apa Vi????”

“Kenal kan sama bang Ridwan????” Kata Devi sambil mengibas-ngibas kan rambut nya 

“Kenal Donk…. Kenal…….banget,…” Kata ku sambil duduk dengan penuh semangat ku 

pandangi Devi yang tersenyum geli mendengar jawaban ku

“Segitu semangat nya say…??” Kata Devi yang kemudian berbaring di samping aku yang 

duduk dengan mimic muka tak sabaran mendengar cerita tentang bang Ridwan, maklum aku 

udah lama mengagumi bang Ridwan, udah lama juga berharap dekat ama dia.


“Kau kan tau Vi…aku suka dia…ayolah…mang kenapa dengan nya??” Kataku gak sabaran

“ Dia udah putus sama adek kelas kita waktu SMA,, tyuz katanya dia minta nupe kamu” 

Duk..jantung ku langsung berdegup saat mendengar penuturan Devi “Kox diam…..?? gak 

senang yaaa…. “ Kata Devi yang kemudian mengeluarkan HP Nya “Mau dikasih atau gak 

ne..??? kalau gak ya udah “ KEMUDIAN dia berdiri,, dan pergi menuju pintu. Sampai di pintu 

devi berbalik dan kembali bertanya padaku “ mau atau tidak ne….?? aku hitung samapi tiga 

ne… 1….” Katanya sambil melangkah kan kaki ke pintu “ 2…………..” Devi semakin keluar 

“3………” KATANYA DAN KELUAR MENINGGalkan aku yang masih tak percaya, termenung, 

senang dan apa lah pokok nya…. Ech…. Aku langsung menghambur keluar mencari Devi.. 

kulihat Devi tersenyum di samping pintu kamar kos ku,, kemudian dia tertawa melihat gelagat 

ku yang aneh “AHAhahahahhaha…. Kukira kau tak mau Ila…. “


“MAU LAH Vi…KIRIM lah nupe aku ke dia…aku juga mau nupe nya Vi…” Kata ku dengan 

senang nya “Wich…. Segitu senang nya “ Kata Devi yang menyerahkan nupe Bang Ridwan 

kepada ku… “Untuk mu Ila… apalah yang gak… hehehhehe”


Senang sekali rasanya, aku dapat nupe bang Ridwan, cwo yang ku kagumi sejak aku SMP,,, 

uchhhh rasanya lelah tadi telah terbayar dengan ini semua.

****

Aku sudah dekat dengan bang Ridwan, aku semakin suka dengan cara bicara nya, dengan 

cara dia perhatian sama aku, dengan cara dia ngomong, bahakan dengan sifatnya yang 

penyabar membuat ku jadi sangat senang. Sampai suatu hari, aku di tembak oleh dia…

wichhhh alangkah senag nya…. Ai…. Gak terlukiskan oleh kata-kata saking senang nya.


J JSemua teman ku mengucap kan kata selamat kepada ku,,,. Karena mereka tau aku sudah 

mengagumi bang Ridwan sejak SMP,, sekarang malah dapat hehehhe….

Malam ini aku sangat bahagia, aku udah jadian sama bang ridwan dan sudah menginjak usia 

2 hari hehhehehehe…masih baru banget ya…. Tuuuut….Tuuuut…,.. terdengar suara getaran di 

hp aku, aku pun melihat “Aank….!!!” JANTUNGKU SERASA berhenti berdetak saking senang 

nya, udah lama aku gak ngomong sama dia, semenjak aku kuliah di sini , dia gak pernah 

ngubungin aku, tapi sekarang dia ngubungin aku.


“Hallo…assalamualaikum” kata ku dengan suara yang senang

“Waalaikum salam… Say lagi apa????” Kata nya dengan suara yang membuat tubuh ku 

bergetar, kenapa sich aku…biasa aja kali, hanya dengar suara sember nya.. Huffttt

“Ba.. baa… baik Aank” Gugup juga aku akhirnya “Kenapa gugup Say…hemmmzzz jangan-

jangan karena senang ngomonk sama Aank ya..????”


“Ichhh GR bangett kamu Aank… kenapa sombong banget sama aku… bukan nya udah janji 

akan hubungin Say” Kata ku dengan judes na

“Sorry ya Say.. Aank sibuk nyiapin tugas kuliah di sini. Jangan marah donk, nanti bibir nya 

panjang 5 cm” kata nya sambil tertawa

“Biarin…!!!!” kata ku sambil memanjang kan bibir ku… hehhehe benar-benar jadi BIMOLI ne,.. 

Kami pun tertawa lepas, kami menghilangkan rassa rindu di hati, sampai rasa rindu itu 

berubah menjadi rasa kekesalan


“Say.. aank leh nanya gak????”
“nanya apa Aank??” kata ku harap-harap cemas. Ichh.. apa yang diharap cemas si sich… 

biasa aja kali

“Say pacaran sama bang Ridwan yaa????”

Duk… jantungku berdegup.. entah kenapa aku jadi tak enak, ingin berbohong tapi aku rasa dia 

juga udah tau, soal nya dia kan satu universitas dengan bang ridwan, tapi kenapa aku jadi gak 

ingin mengungkap kan kalau aku pacaran sama bang ridwan, aku tak ingin Azhar tau aku 

pacaran sama bang ridwan.

Ya tapi bagaimana lagi, lidah tak bertulang ini telah mendahului hati aku “Iya Aank..kenapa?” 

kata lidah tak bertulang ini


“Kanapa Say pacaran sama dia???” kata nya dengan nada suara yang tinggi


“Emang nya kenapa???” kataku bingung


“AAnk gak setuju!!!”


Apa masalah nya sich.. gak setuju terus ne orang. “Kenapa gak setuju, lagi pula bang Ridwan 

kan baik.. “


“Pokok nya gak setuju… titik” Kata nya sambil mematikan HP nya secara mendadak


Aku terkejut habis-habissan di buat nya, mau apa sich ne orang… semuanya serba gak setuju.


Aku coba untuk menghubungi nya lagi, tapi selalu di reject nya.. ya sudah lah aku biarin saja 

nanti juga baik.


****

Sudah lebih dua sebulan Aank tak menghubungi ku, kenapa rasa rindu akan dirinya selalu 

muncul di benak ku, aku juga gak tau. Seharus nya yang aku rindui itu adalah bang Ridwan 

yang selalu memperhatikan aku yang selalu sabar dengan sifat ku yang egois ini, tapi malah 

Azhar yang ada di benak ku.


Apa sebenar nya rasa ku ini terhadap nya, apa sebenarnya rasa yang tumbuh dalah hati ku 

untuk mu Azhar. Bingung,, sedih,,kangen… saayang… yachh rasa itu berputar-putar di kepala 

ku. Sampai suatu hari, aku mendapat kabar dari Devi kalau Azhar putus dengan cewek nya..





Mendapat kabar itu, aku jadi senang bukan kepalang… nah hayo… kenapa aku senang harus 

nya aku sedih karena teman echh bukan sohib ku putus dengan pacar nya.. ini malah kebalikan 

nya. Hal itu membuat Devi bingung bukan main, akhirnya Devi pun bertanya kepada ku


“Ila kenapa sich???,, seharus nya kita sedih kan kalau teman kita baru aja putus kox ila malah 

senang???” Kata Devi sambil duduk di sebeblah ku yang asyik menyantap makanan karena 

selama sebulan gak ngomong sama Azhar aku jadi malas makan





Aku gak mikirin ucapan Devi, malah aku asyik mengunyah makannan yang ada di mulut ku


“ Ila…!!!” Bentak Devi yang sebel di cuekin


“Apa sich...??, aku lagi makan ne…”

“Ila ini,,, Devi kan nanya kenapa ila senang??”


“Karena Azhar putus sama cewek na” UUpppsss….. kox aku ngomonk begitu,,, aku pun 

menghentikan makan ku..kemudian dengan perasaan berjuta aku menoleh ke Devi,, kulihat 

Devi melongo dengan sejuta pertanyaan yang ada di mata nya “Vi… tadi itu aku slaah 

ngomonk” Kata ku sedikit menyesal dengan ucapan ku


“Ila… hemmzzzz… ila suka Azhar ya???”



Tuupppzz… pertanyaan itu seperti beban yang berat yang menghantam hati ku…kepala ku jadi 

berputar-putar karena pertanyaan yang tak ku duga keluar dari mulut manis Devi


“a..a…a..apa an sich… gak mungkin kan… Azhar itu sahabat aku” KATA ku terbata-bata


“Bohong kan Ila…??? Sudah berapa lama Ila suka sama Azhar?? Tyuzz bang Ridwan gi 

mna??” Kata Devi sambil menatap tajam ke arah mata ku


“ApA AN sich vi… sudah ach aku mau mandi “ KATA ku sambil meninggal kan devi sendirian 

di ruang tamu. Aku tau sekarang pasti Devi bingung dan sudah menebak perasaan ku, tapi 

aku gak tau apa itu cinta atau tidak.


Sesampai di kamar aku langsung menutup pintu ku rapat-rapat, aku duduk di atas tempat tidur 

ku sambil memeluk boneka kesayangan ku. Aku memikirkan perkataan Devi kepada ku, 


kuingat semua perasaan yang melanda ku, rasa bosan ku kepada bang ridwan, rasa senang ku saat berbicara dengan Azhar dan mendengar dia putus dan rasa sedih, kangen ku saat dia 

tak ada di sisi ku.. aku bigung.


Kulihat langit-langit kamar ku, ku pejam kan mata ku dan saat mata ini terpejam ku lihat wajah 

Azhar yang ada di dalam benak ku.. tanpa terasa bibir ku berucap “ Aku sayang kamu Azhar” 

mata ku langsung terbuka lebar, ku pegang nyeri hati di dadaku, ku rasa kan jantung ku 

berdegup kencang “aku sayang kamu azhar” semakin ku mengatakannya semakin cepat 

rasanya degup jantung ku.. semakin bahagia hati ku “aku sayang kamu Azhar..aku sangat 

sayang kamu.. aku..” Achhhhhh rasa nya aku bahagia sekali sampai tanpa terasa butiran air 

mata yang hangat telah meleleh di pipiku,. Nampak nya tempat penampungan nya telah 

penuh..

Sekarang baru ku sadari, aku mencintai Azhar bukan bang Ridwan. Dengan bang ridwan aku 

hanya mengagumi saja,, tapi bagaimana caranya aku mengatakan ini sama bang Ridwan. 

Sungguh tak adil rasanya, saat aku mengejar nya sampai akhirnya dia menyukai ku kemudian 

aku memutuskan nya,,, apa nanti aku akan di nilai wanita yang jahat. Achhh aku bingung

Dalam kebingungan ku,,, bang Ridwan menelepon,, jantungku berdetak seperti tersengat listrik 

, bukan karena aku cinta bang ridwan tapi karena aku telah tahu bahwa yang kucinta Azhar 

bukan dia. Akhirnya aku beranikan diri untuk mengakhiri dan berterus terang kalau aku tak 

mencintai nya aku hanya mengaguminya.


Dengan rasa bersalah yang amat mendalam ku katakana rasa penyesalan ku, kukatakan rasa 

maaf ku kepada nya, hanya ini yang terucap dari mulut nya



“bisakah berikan abang kesempatan untuk merubah rasa kagum itu menjadi cinta??’’ kata nya 

dengan suara lemah. Aku tak tau harus menjawab apa.. aku bingung “Jika tidak bisa, izinkan 

abang selalu di dekat adek meski adek hanya mengagumi abng, dan izinkan abang untuk tak 

menghapus rasa cinta ini meski adek tak mencintai abang” SEtelah berucap seperti itu,, dia 

langsung mematikan HP nya,,,



Aku hanya bisa menghela nafas, meski rasa sedih akan kata-kata nya menghantui aku, aku 

merasakan rasa bersalah karena telah mempermainkannya, tapi entah kenapa rasa cinta ku 

untuk Azhar semakin jelas dan semakin nyata dan semakin meletup letup di hati ku.


****


Liburan telah tiba… hati ku gembira.. hehhehehe hari ini aku liburan, aku pulang ke kota 

kelahiran ku dengan hati senang, jantung berdebar-debar dan rasa rindu yang teramat besar.


Sesampai di sana, aku langsung memeluk ibu, bapak nenek ku dan adik kesayangan ku. Aku 

berkumpul dengan teman-teman ku termasuk ada Azhar didalam nya.


Entah kenapa aku jadi salah tingkah saat meelihat nya, aku jadi malu jika aku tau kalua 

ternyata aku suka dia bahkan sangat suka dia. Saat dia menatap ku aku langsung 

memalingkan wajah ku,rona merah di muka ku tak terlukiskan lagi,,, bukan berbentuk bulat tapi 

sudah merata menyeluruh ke seluruh pipi ku.


Aku yakin Azhar menyadari sikap perubahan ku…


Malam nya aku selalu terbayang akan wajah Azhar, aku tak sanggup lagi menahan rasa ini, 

aku ingin segera memberi tahukan kepada nya bahwa aku suka dia,, aku sayang dia. Meski 

teman-teman ku melarang semua ini, mereka takut hubungan persahabatan kami akan lenyap, 

tapi aku tak tahan lagi menahan nya. Mungkin keputusan ku gegabah, tapi aku sungguh tak 

mampu menahan rasa sayang ini. Aku ingin dia tahu dan membalas rasa sayang ku padanya.


Sampai suatu hari, aku diajak dia jalan-jalan ke taman.. senang sekali donk.. pilih-pilih baju 

yang bagus buat ketemu dengan orang yang kusayang… wichhh senang nya.



Di taman, aku menjadi orang lain yang kiuk saat berdua dengan nya, biasanya aku selalu 

santai dan terkadang ada sedikit gurauan saat bersamanya. Tapi sekarang yang ada hanya 

kebisuan yang mendalam,, bahkan ada rasa marah saat melihat adek-adek kelas ku waktu 

SMA datang menemui nya. Dan apalagi saat ku lihat Azhar malah asyik dengan mereka dan 

mencuekin aku… tubuhku serasa terbakaar oleh api cemburu… rEFLEKss saja aku langsung 

menarik tangan Azhar dari mereka

“Say…apa-apa an sichh???”

“Jangaan ngomonkk sama mereka ngerti gak!!!” Teriak ku tak karuan

“Kau kenapa Ira???... sakit ya???” Kata nya bingung dengan teriakan ku

“Azhar bodoh ya… azhar jahat tau gak…”Kata ku yang tanpa terasa mengeluarkan air mata


Hal itu membuat Azhar bingung… dia kemudian memandang ku dengan tatapan bingung dan 

bertanya Tanya “Ada apa Ira…kenapa menangis???”

“Azhar jahat,, kenapa cuekin aku???”


Mendengar penuturan ku,, Azhar hanya menghela nafas panjang, kemudian dia memeluk ku 

“Jangan nangis lagi donk… cengeng banget sich..”

“Azhar…aku….aku sayang kamu” Kata ku sambil membalas pelukan Azhar

Tapi.,.. azhar langsung melepaskan pelukan nya dari ku “Apa?????”

“Aku sayang kamu Azhar” Kata ku serius.

Mendengar penuturan ku,, Azhar langsung melongo, kemudian dia memalingkan wajah nya, 

dan yang paling membuat hatiku sakit dia langsung pergi meninggalakann aku tanpa sepata 
katapun.


Di rumah aku hanya bisa menangis, aku tak tau jawaban apa akan rasa cinta ku pada nya. 

Malam nya dia menelepon aku,


“Maaf ya Ra.. aku ninggalin kamu, aku hanya kaget saja saat kau bilang itu”


“Iya gak apa-apa”


“Ira.. udah berapa lama kamu sayang sama aku??”


“Sejak dulu mungkin… tapi aku baru menyadarinya sekarang” KaTA ku dengan hati yang 

sedikit sedih


“berarti saat aku cerita masalah cewek ku, kau merasakan sakit. Maafin aku ya Ra.. aku gak 

tau kalau aku menyakiti kamu” kata nya dengan suara penyesalan


“Sudah lah gak apa-apa kox..” Kata ku sambil menghela nafas


“Ra.. aku sayang sama kamu… tapi…rasa sayang ku itu hanya sebatas teman”


Duk….seperti tertusuk beenda tajam yang ujung benda tersebut telah terbakar api dan 

sekarang talah menusuk jantung ku sampai tembus kebalakang. Owhh sakit sekali rasanya. 

Ingin aku nangis, tapi gak bisa “Ra.. tapi aku mau mencoba pacaran dengan kamu…aku 

serius ra” KATA nya dengan nada yang serius


Kata-kata terakhir ini memberikan aku senyuman kebahagiaan yang amat mendalam…aku 

senang dia mau mencoba dengan ku, tanpa berpikir panjang aku langsung mengiyakan nya 

saja.





Malam itu berakhir dengan kebahagiaan dalam diriku, aku pacaran sama AZHAR.. owhhh 

senang nya.. meski hanya untuk mencoba. Pokok nya aku gak peduli yang penting aku senang.




Tapi… kesenangan itu hanya sesaat, selama 6 hari aku pacaran sama dia, tak ada kabar 

darinya, selalu saja aku yang terlebih dahulu sms dan telepon dia, tapi entah kenapa yang 

ngomong sama aku itu bukan Azhar yang aku kenal.. ada penghalang di antara kami beruda 

ada duri yang menghalangi langkah kami untuk bersama bahkan untuk menjalin kebahagiaan 

seperti dulu.Sungguh miris rasanya hati ini,, apa ini yang namaa nya mencoba,,.. hanya aku yang cinta tapi 

Azhar gakcinta sama aku.

. Rasa yang kurasakan hanya bertepuk sebelah tangan dan aku menyesal,, lebih baik kujadi 

teman nya yang selalu ada untuk nya, yang selalu ada di sampingnya dan begitu juga dia yang 

selalu ada di samping ku dan selalu ada di saat ku butuh, dari pada sekarang.LSakit sekali 

hati ini… dengan berat hati ku akhiri semuanya… kulupakan rasa yang telah kurasakan meski 

tak bisa,, tapi sekarang kusadar kalau perkataan Devi benar.. harusnya aku tak keburu nafsu 

seperti ini,awal nya aku tak percaya perkataan’ kalau cinta tak harus memiliki’ tapi sekarang 

aku percaya

Aku dan dia tak pernah bisa menyatu, persahabatan pun tak akan bisa kembali lagi seperti 

dulu karena dia telah menjauh dan meninggalkan ku. Ini semua gara-gara kebodohan ku dan 

rasa cinta ku yang egois yang hanya untuk memiliki. Sekarang persahabatan yang telah kujalin 

selama 6 tahun lenyap sudah hanya gara-gara cinta ku yang berjalan selama 6 hari. Ya… cinta 

telah mengakhiri persahabatan…. Semua telah berakhir termasuk hati nya untuk ku. 

Penyesalahn tak ada gunanya lagi, kini ku hanya bisa berharap dia mau mengingat ku sebagai 

sahabat nya.


 

Followers

About Me