BUKAN DIA TAPI KAMU
Malam ini hujan sangat deras. Tita sedang dirumah Danu dan tidak bisa
pulang. Mama Danu menyarankan agar Tita nginap dirumahnya karena sangat tdak
memungkinkan untuk pulang. Apalagi mobil Danu dibawa papanya keluar kota.
“Nak Tita nginep aja dulu ya ! hujan nya deres lo. Besok pagi-pagi biar Danu
anter pulang dan biar Tante yang nelpon mama kamu”.
“iya deh Tan” jawab Tita.
Besok paginya disekolah terlihat sangat heboh. Tita dan Danu pun sampai bingung
melihat kehebohan disekolah. Para siswa menyerbu ruang Pak Joko. Ternyata dalam
ruangan tersebut ada murid baru yaitu pindahan dari luar negeri. Tita yang
tadinya bingung sekarang menjadi bengong bersama dengan murid lainnya.
“Tita, kamu kok ikutan bengong sih ?” Danu menggoyangkan bahu Tita.
“kamu nggak liat apa ?” sambil menunjuk kedalam ruangan.
“ah, apa pedulinya aku sama dia. Toh masih gantengan aku ko”. Tita tidak
menggubris omongan Danu.
Danu pun merasa kesal dan langsung menarik Tita masuk kelas. Ternyata anak
pindahan itu satu kelas dengan Tita dan Danu. Kelas kembali heboh dan anak baru
itupun memperkenalkan diri “halo semuanya.. Nama saya Mario jullian saya
pindahan dari SMA Singapura”.
Semenjak saat itu dan sampai hari seterusnya, Mario sering digandrungi
banyak cewek bahkan ada yang mengaku sebagai pacarnya. Wajahnya memang sangat
ganteng dan itu membuat Danu merasa kesal. Karena selama ini Danulah yang
sering di puji-puji cewek disekolahan. Pagi minggu Bian, sahabat Tita baru
pulang dari kampung neneknya langsung menuju kerumah Tita dan disana ternyata
sudah ada Danu. Danu dan Tita menjadi dekat karena orang tua mereka sahabatan.
“eh Bian, kapan nyampe Jakarta ?” Danu menyambut kedatangan Bian.
“tadi jam 7 nyampenya, Tita mana ?” .
“ada tu dikamarnya baru selesai mandi”.
“ooh, udah lama disini ?” Tanya Bian malu-malu dan sedikit cemburu karena Bian
sangat menyukai Danu. Tapi Bian merasa tidak mungkin memiliki Danu karena Danu
sangat perhatian dengan Tita. Bian tidak mau merusak persahabatannya dengan Tita
hanya karena Danu, tetapi Bian sangat cemburu dengan kedekatan Tita dan Danu.
Tita dan Bian sedang memilih-milih buku di perpustakaan dan tanpa sengaja Bian
bertabrakan dengan Mario.
”mm..mm..maaf nggak sengaja. Maaf ya” Bian langsung mengambil buku yagn jatuh
dilantai. “mm.. nggak apa-apa kok” Mario langsung terperangah melihat wajah
Bian.
Bian langsung membuyarkan pandangan Mario “hey.. kok bengong gitu ? ada yang
salah ?”. “kamu cantik” kata-kata itu keluar dari mulut Mario dan ia masih
tetap bengong.
“apa ? “.
Ngg..nggak. nggak ada apa-apa”.
Tita yang melihat mendengar kata-kata itu pun kaget dan cemburu karena Tita
juga suka dengan Mario.
Setelah kejadian di perpustakaan, Mario mengejar-ngejar dan mendekati Bian.
Namun Bian cuek, entah apa yang membuatnya begitu. Padahal selama ini hanya
cewek-cewek yang mengejar-ngejar dan mendekati Mario. Tetapi kali ini Mario
yang mengejar-ngejar cewek yaitu Bian. Seminggu berlalu, Bian dan Mario
akhirnya jalan-jalan berdua dan itu membuat cewek-cewek disekolahan patah hati
bahkan ada yang menangis dan marah-marah dengan Bian.
“kamu kasi Mario apa sih, sampai-sampai Mario jadi lengket sama kamu ha ?” kata
salah satu cewek di koridor dengan geramnya.
“ nggak ada kasi apa-apa kok. Kenapa ? masalah buat lo ?” jawab Bian cuek.
Cewek itu langsung melayangkan tangannya ingin menampar Bian namun sang
Pangeran datang “heh, kamu apa-apan sih, ganggu Bian ?” Mario langsung menarik
tangan Bian dan menjauh dari kerumunan cewek-cewek yang menyaksikan kejadian
tersebut.
Begitu seterusnya, Mario selalu menjadi pangeran Bian dalam hal apapun, Tita
yang sebenarnya cemburu hanya bisa diam karena tidak mau merusak persahabatn
nya dengan Bian, Tita yang selalu cemberut membuat Danu kesal karena Tita
menyukai Mario padahal Danu menyukai Tita dan Tita tidak tau perasaan danu.
Sebulan berlalu, Tita tidak tahan dengan perasaannya diapun mencurahkan isi
hatinya kepada Bian.
“Bi, sebenarnya aku sangat suka dengan Mario dari dulu. Tapi aku mendam
perasaan ini aku nggak mau kamu sakit hati dan merusak persahabatan kita Bi”
Tita pun menangis.
“Ta, sebenarnya aku tidak suka dengan Mario, aku dengannya hanya teman, aku
dekat dengan nya hanya ingin menghargai dia karena dia baik sama aku Ta, yang
aku suka itu Danu ta. Aku juga udah lama mendem perasaan aku sama Danu karena
selama ini dia selallu perhatian sama kamu Ta, aku cemburu tapi aku tidak mau
merusak persahabatn kita” Bian pun ikut menangis. “jadi…”.
“iya Ta, aku bisa bantu kamu kok buat deketin kamu sama Mario”.
“makasih Bi.. kamu sahabat terbaikku. Aku juga bakalan bantu kamu buat deket
sama Danu” mereka pun berpelukan.
Besok sorenya di tempat yang berbeda Bian ketemuan dengan Mario dan Tita
ketemuan dengan Danu.
“Mario, ada yang mau aku omongin sama kamu” Bian memulai pembicaraan.
“aku juga Bi, kamu dulu deh yang ngomong ok !”
“oke deh, aku mau bilang kalo ada temen aku yang suka sama kamu. Kamu tau Tita
kan sahabat aku. Dia tu udah lama suka sama kamu. Gimana ?”. seketika itu Mario
terdiam dan tidak menjawab Bian. Ditempat lain
“Dan, aku mau ngomong sesuatu sama kamu”.
“ngomong apa ? aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu”.
“aku duluan ya !” “
ya udah silakan !”.
“ gini dan aku mau ngomong kalo ada temen aku yang suka sama kamu, dia itu dari
dulu suka sama kamu Cuma nggak berani ngomong nya sama kamu. Kamu taukan Bian
sahabatku itu, dia suka banget sama kamu” cerocos Tita.
“apa ?”…
Sejak saat itu hati Mario dan Danu benar-benar sakit karena orang yang mereka
sukai tidak menyukai mereka malahan mereka menjodohkan mereka dengan orang
lain.
“hai Mario, kok bengong ?” Tita menghampiri Mario
“hmm.. nggak ada apa-apa. Ada apa ?”
“Mario, aku mau ngomong sesuatu sama kamu”.
“ngomong aja !” jawab Mario cuek.
“Bian udah ngomong sama kamu kan”.
“maaf Ta, aku nggak bisa. Hati aku Cuma buat Bian, aku sayang sama dia Ta,
nggak ada yang bisa gantiin dia dihati aku”
Tita pu menangis mendengar kata-kata Mario
“aku tau kok Mario kamu Cuma sayang sama Bian, aku ngomong ini Cuma mau
ngungkapin perasaan aku biar lepas dari beban pikiran aku, sekali lagi maaf Mario
udah ganggu kamu”.
“aku juga minta maaf Ta, kamu jangan nangis ya” Mario mengusap air mata Tita
dan memeluknya.
Bian melihat nya dan berpikir bahwa Mario menerima Tita. Bian juga marah karena
Danu menolaknya karena Danu menyukai Tita. Rasa cemburu pun tiba-tiba muncul di
hati Bian melihat Tita dan Mario berpelukan.
Besoknya Tita menghampiri Bian “gimana Ta ?” ujar Tita lesu
“kamu jahat Ta, Danu itu suka nya sama kamu dia nolak aku Ta… Mario nerima
kamukan Ta..” Bian menangis.
“kamu salah Bi, Mario nolak aku dan Dia sukanya sama kamu…”
“tapi kalian berpelukan…”.
“kamu jangan salah paham Ta, dia Cuma mau nenangin aku kok. Kamu cemburu yaa,,,
hayyooo kamu jadi suka ni sama Mario..”.
“aaahh Tita,, nggak kok..”.
“ya udah deh kamu samperin Mario sana”.
“kamu samperin Danu juga ya.. dia murung terus di kantin”.
Tita pun kekantin “Danu, maafin aku ya !”.
“eh Tita,, maaf apa ni ?”. Tita memegang tangan Danu
“soal kemaren..hmm..” terpotong.
“Ta, aku suka sama kamu Ta,, bukan sama Bian” Danu menggenggam tangan Tita
erat.
“kamu serius Dan ?”.
“iya Ta, aku serius aku sayang sama kamu”.
“aku juga sayang sama kamu Dan,, aku akan coba jadi yang terbaik kamu Dan”.
“makasih Ta… aku sayang kamu” danu memeluk Tita dan menjadi pusat perhatian
orang-orang dikantin.
Tak lamapun muncul Bian dan Mario terlihat bahagia dan berpegangan tangan.
“akhirnya….” Mario dan Danu bersamaan dan tertawa.
_selesai_
1 comment
kyrie irving shoes
hermes
converse shoes
supreme outlet
coach outlet
longchamp
canada goose
off white clothing
adidas tubular
mbt shoes
xiaofang20191213
Posting Komentar