AKU CINTA KAMU
Cinta.. rasa ini membuat aku gila.. rasa ini membuat aku jadi bingung dan
membuat aku tak
mengerti harus berkata apa,, kepada siapa dan bagaimana
mengatakannya. Rasa cinta
membuat aku luka.. rasa cinta membuat aku bingung dan
rasa cinta membuat aku bahagia…
Sebulan lalu.. aku mempunyai seorang sahabat yang selalu memberikan bahunya untuk aku
bersandar, yang selalu memberikan sapu tangan nya untuk mengelap air
mata ku.. yang selalu
memberikan senyum di wajah ku .. selalu ada untuk ku dan
selalu ada di hati ku.
Sahabat ku ini bernama Azhar.. kami sudah bersahabat kurang lebih selama 6
tahun, sejak
SMP aku selalu bersamanya… semua yang ku punya pasti dia tau dan
semua sedih dan
bahagia ku dia kan tau, termasuk saat aku menjalin kasih sama
seorang cowok.. dia tau meski
tak menyetujui nya tapi dia tak pernah meninggal
kan aku,, aku juga gak tau kenapa dia selalu
gak setuju saat aku pacaran dengan
cowok.. karena saat itu aku hanya teman dekat nya.
Sekarang aku sudah kuliah semester 2.. aku merantau dari daerah ku.. aku pergi meniggalkan
kota kelahiran ku, meski sedih rasanya meninggal kan Ibu, ayah dan
adik ku satu-satu nya,
teman-teman ku di SMA dan di Kota ku… tapi aku harus
tetap berjuang karena ini adalah
masa depan ku.
Saat di Halte BIS.. azhar mengantar ku.. dia tidak masuk universitas yang sama dengan ku..
Saat di Halte BIS.. azhar mengantar ku.. dia tidak masuk universitas yang sama dengan ku..
jadi kami berpisah untuk sementara waktu.. kami mang sahabt yang
akrab, semua teman-
teman tau meski terkadang mereka menyangka kami sepasang
kekasih, tapi kami tak
perduli,, kami tetap bersahabat.
“SAY… jaga diri baik-baik ya…, jangan lupa minum air putih yang banyak.” Kata
Azhar sambil
mengangkat barang ku kedalam BIS “ jangan lupain aank” (aank
adalah nama panggilan aku
untuk nya, dan dia memanggil ku SAY, jika digabungkan
akan menjadi “SAYAANK”)
“Iya Aank….. Ira gak akan melupakan Aank..” Sambil melihat wajah Azhar yang
mulai berubah.
Entah kenapa hatiku mulai berdetak. Jantung ku terasa sakit
melihat wajah sedih Azhar, aku
jadi gak semangat untuk pergi , aku jadi gak
bisa meniggal kan keluarga di sini terutama
meninggalkan Azhar. Rasa takut
menyelimuti tubuh ku, rasa takut akan kenyataan tidak ada
lagi Azhar di samping
ku.. rasa takut kehilangan Azhar.
“Ila…!!!!!!!!!!!!” terdengar suara yang kompak yang tak asing lagi bagi ku…
suara itu memecah
kan lamunan ku. “Ila,.. jangan lupain ita ya..??” RENGEK Ita,
teman ku di masa SMA “Iya Ta…
Ila gak akan melupakan Ita” Kataku sambil memeluk
Ita, tapi saat aku memluk nya, semua
teman-teman ku ikut berpelukan.. kami membuat
pelukan besar.
Sedih sekali rasa nya, meninnggalkan mereka, meninggalkan keluarga dan
meninggalkan
Azhar. Ku COBA UNTUK tetap senyum dan semangat, karena aku harus
jadi orang yang tegar
dan aku juga tak boleh mematahkan harapan yang telah di
bentang kedua orang tua ku, biar
aku bersedih sekarang, tapi nanti aku akan
bahagia dan membalas air mata yang keluar ini
dengan senyum kebanggan orang tua
ku dan senyum Azhar karena telah mempunyai teman
seperti ku.
SEMANGATT….!!!
****
Di Jambi, ku menemukan teman-teman yang
tak kala baik nya, aku tetap tersenyum sambil
menerima kehidupan baru yang ada
di dunia ku ini, kehidupan kampus yang jauh beda dengan
masa SMA, kehidupan
kampus dengan teman-teman yang mempunyai pola fikir yang dewasa,
kehidupan
kampus yang hanya menyatakan kebenaran bukan khayalan, kehidupan kampus
bersama
teman baru.. bukan Azhar.
“Uchhh… kenapa aku selalu rindu kampung ku ya Vi…” Kataku sambil menghempas kan
tubuh
ku di atas kasur. Lelah telah menghinggapi tubuh ku, hari ini sungguh
terasa panas, di kamar
kos yang lumayan besar ini, aku baringkan tubuh ku yang
penuh keringat, ku stel kipas angin
yang berada tak jauh dari samping ku,
kurasakan angin yang meniup tubuh ku memberikan
rasa yang nyaman.
“Jangan ngeluh lah say…. Katanya mau semangat” kata Devi (teman kos ku, dan dia
juga
berasal dari kota yang sama dengan ku) “ Ech.. ada cerita ne…!!!” katanya
sembari duduk di
samping ku
“echh… awas donk,.. aku kepanasan ne…!!!” SAMBIL menggeleng-gelangkan tangan ku
menyuruh Devi minggir “ Iya…ya… aku minggir.. pelit banget sich, aku kan juga
kepanasan”
Kata devi sambil menggeser tempat duduk nya “mau tau gak cerita na
apa???”.
“Mang cerita na apa Vi????”
“Kenal kan sama bang Ridwan????” Kata Devi sambil mengibas-ngibas kan rambut
nya
“Kenal Donk…. Kenal…….banget,…” Kata ku sambil duduk dengan penuh semangat
ku
pandangi Devi yang tersenyum geli mendengar jawaban ku
“Segitu semangat nya say…??” Kata Devi yang kemudian berbaring di samping aku
yang
duduk dengan mimic muka tak sabaran mendengar cerita tentang bang Ridwan,
maklum aku
udah lama mengagumi bang Ridwan, udah lama juga berharap dekat ama
dia.
“Kau kan tau Vi…aku suka dia…ayolah…mang kenapa dengan nya??” Kataku gak
sabaran
“ Dia udah putus sama adek kelas kita waktu SMA,, tyuz katanya dia minta nupe
kamu”
Duk..jantung ku langsung berdegup saat mendengar penuturan Devi “Kox
diam…..?? gak
senang yaaa…. “ Kata Devi yang kemudian mengeluarkan HP Nya “Mau
dikasih atau gak
ne..??? kalau gak ya udah “ KEMUDIAN dia berdiri,, dan pergi
menuju pintu. Sampai di pintu
devi berbalik dan kembali bertanya padaku “ mau
atau tidak ne….?? aku hitung samapi tiga
ne… 1….” Katanya sambil melangkah kan
kaki ke pintu “ 2…………..” Devi semakin keluar
“3………” KATANYA DAN KELUAR
MENINGGalkan aku yang masih tak percaya, termenung,
senang dan apa lah pokok
nya…. Ech…. Aku langsung menghambur keluar mencari Devi..
kulihat Devi
tersenyum di samping pintu kamar kos ku,, kemudian dia tertawa melihat gelagat
ku yang aneh “AHAhahahahhaha…. Kukira kau tak mau Ila…. “
“MAU LAH Vi…KIRIM lah nupe aku ke dia…aku juga mau nupe nya Vi…” Kata ku dengan
senang nya “Wich…. Segitu senang nya “ Kata Devi yang menyerahkan nupe Bang
Ridwan
kepada ku… “Untuk mu Ila… apalah yang gak… hehehhehe”
Senang sekali rasanya, aku dapat nupe bang Ridwan, cwo yang ku kagumi sejak aku
SMP,,,
uchhhh rasanya lelah tadi telah terbayar dengan ini semua.
****
Aku sudah dekat dengan bang Ridwan, aku semakin suka dengan cara bicara nya, dengan
Aku sudah dekat dengan bang Ridwan, aku semakin suka dengan cara bicara nya, dengan
cara dia perhatian sama aku, dengan cara dia ngomong, bahakan dengan
sifatnya yang
penyabar membuat ku jadi sangat senang. Sampai suatu hari, aku di
tembak oleh dia…
wichhhh alangkah senag nya…. Ai…. Gak terlukiskan oleh
kata-kata saking senang nya.
J JSemua teman ku mengucap kan kata selamat
kepada ku,,,. Karena mereka tau aku sudah
mengagumi bang Ridwan sejak SMP,,
sekarang malah dapat hehehhe….
Malam ini aku sangat bahagia, aku udah jadian sama bang ridwan dan sudah menginjak usia
Malam ini aku sangat bahagia, aku udah jadian sama bang ridwan dan sudah menginjak usia
2 hari hehhehehehe…masih baru banget ya…. Tuuuut….Tuuuut…,..
terdengar suara getaran di
hp aku, aku pun melihat “Aank….!!!” JANTUNGKU SERASA
berhenti berdetak saking senang
nya, udah lama aku gak ngomong sama dia,
semenjak aku kuliah di sini , dia gak pernah
ngubungin aku, tapi sekarang dia
ngubungin aku.
“Hallo…assalamualaikum” kata ku dengan suara yang senang
“Waalaikum salam… Say lagi apa????” Kata nya dengan suara yang membuat tubuh ku
bergetar, kenapa sich aku…biasa aja kali, hanya dengar suara sember nya..
Huffttt
“Ba.. baa… baik Aank” Gugup juga aku akhirnya “Kenapa gugup Say…hemmmzzz
jangan-
jangan karena senang ngomonk sama Aank ya..????”
“Ichhh GR bangett kamu Aank… kenapa sombong banget sama aku… bukan nya udah
janji
akan hubungin Say” Kata ku dengan judes na
“Sorry ya Say.. Aank sibuk nyiapin tugas kuliah di sini. Jangan marah donk,
nanti bibir nya
panjang 5 cm” kata nya sambil tertawa
“Biarin…!!!!” kata ku sambil memanjang kan bibir ku… hehhehe benar-benar jadi
BIMOLI ne,..
Kami pun tertawa lepas, kami menghilangkan rassa rindu di hati,
sampai rasa rindu itu
berubah menjadi rasa kekesalan
“Say.. aank leh nanya gak????”
“nanya apa Aank??” kata ku harap-harap cemas. Ichh.. apa yang diharap cemas si
sich…
biasa aja kali
“Say pacaran sama bang Ridwan yaa????”
Duk… jantungku berdegup.. entah kenapa aku jadi tak enak, ingin berbohong tapi
aku rasa dia
juga udah tau, soal nya dia kan satu universitas dengan bang
ridwan, tapi kenapa aku jadi gak
ingin mengungkap kan kalau aku pacaran sama
bang ridwan, aku tak ingin Azhar tau aku
pacaran sama bang ridwan.
Ya tapi bagaimana lagi, lidah tak bertulang ini telah mendahului hati aku “Iya Aank..kenapa?”
Ya tapi bagaimana lagi, lidah tak bertulang ini telah mendahului hati aku “Iya Aank..kenapa?”
kata lidah tak bertulang ini
“Kanapa Say pacaran sama dia???” kata nya dengan nada suara yang tinggi
“Emang nya kenapa???” kataku bingung
“AAnk gak setuju!!!”
Apa masalah nya sich.. gak setuju terus ne orang. “Kenapa gak setuju, lagi pula
bang Ridwan
kan baik.. “
“Pokok nya gak setuju… titik” Kata nya sambil mematikan HP nya secara mendadak
Aku terkejut habis-habissan di buat nya, mau apa sich ne orang… semuanya serba
gak setuju.
Aku coba untuk menghubungi nya lagi, tapi selalu di reject nya.. ya sudah lah
aku biarin saja
nanti juga baik.
****
Sudah lebih dua sebulan Aank tak menghubungi ku, kenapa rasa rindu akan dirinya selalu
Sudah lebih dua sebulan Aank tak menghubungi ku, kenapa rasa rindu akan dirinya selalu
muncul di benak ku, aku juga gak tau. Seharus nya yang aku rindui itu
adalah bang Ridwan
yang selalu memperhatikan aku yang selalu sabar dengan sifat
ku yang egois ini, tapi malah
Azhar yang ada di benak ku.
Apa sebenar nya rasa ku ini terhadap nya, apa sebenarnya rasa yang tumbuh dalah
hati ku
untuk mu Azhar. Bingung,, sedih,,kangen… saayang… yachh rasa itu
berputar-putar di kepala
ku. Sampai suatu hari, aku mendapat kabar dari Devi
kalau Azhar putus dengan cewek nya..
Mendapat kabar itu, aku jadi senang bukan kepalang… nah hayo… kenapa aku senang
harus
nya aku sedih karena teman echh bukan sohib ku putus dengan pacar nya..
ini malah kebalikan
nya. Hal itu membuat Devi bingung bukan main, akhirnya Devi
pun bertanya kepada ku
“Ila kenapa sich???,, seharus nya kita sedih kan kalau teman kita baru aja
putus kox ila malah
senang???” Kata Devi sambil duduk di sebeblah ku yang asyik
menyantap makanan karena
selama sebulan gak ngomong sama Azhar aku jadi malas
makan
Aku gak mikirin ucapan Devi, malah aku asyik mengunyah makannan yang ada di
mulut ku
“ Ila…!!!” Bentak Devi yang sebel di cuekin
“Apa sich...??, aku lagi makan ne…”
“Ila ini,,, Devi kan nanya kenapa ila senang??”
“Karena Azhar putus sama cewek na” UUpppsss….. kox aku ngomonk begitu,,, aku
pun
menghentikan makan ku..kemudian dengan perasaan berjuta aku menoleh ke
Devi,, kulihat
Devi melongo dengan sejuta pertanyaan yang ada di mata nya “Vi…
tadi itu aku slaah
ngomonk” Kata ku sedikit menyesal dengan ucapan ku
“Ila… hemmzzzz… ila suka Azhar ya???”
Tuupppzz… pertanyaan itu seperti beban yang berat yang menghantam hati ku…kepala ku jadi
Tuupppzz… pertanyaan itu seperti beban yang berat yang menghantam hati ku…kepala ku jadi
berputar-putar karena pertanyaan yang tak ku duga keluar dari
mulut manis Devi
“a..a…a..apa an sich… gak mungkin kan… Azhar itu sahabat aku” KATA ku
terbata-bata
“Bohong kan Ila…??? Sudah berapa lama Ila suka sama Azhar?? Tyuzz bang Ridwan
gi
mna??” Kata Devi sambil menatap tajam ke arah mata ku
“ApA AN sich vi… sudah ach aku mau mandi “ KATA ku sambil meninggal kan devi
sendirian
di ruang tamu. Aku tau sekarang pasti Devi bingung dan sudah menebak
perasaan ku, tapi
aku gak tau apa itu cinta atau tidak.
Sesampai di kamar aku langsung menutup pintu ku rapat-rapat, aku duduk di atas
tempat tidur
ku sambil memeluk boneka kesayangan ku. Aku memikirkan perkataan
Devi kepada ku,
kuingat semua perasaan yang melanda ku, rasa bosan ku kepada
bang ridwan, rasa senang ku saat berbicara dengan Azhar dan mendengar dia putus
dan rasa sedih, kangen ku saat dia
tak ada di sisi ku.. aku bigung.
Kulihat langit-langit kamar ku, ku pejam kan mata ku dan saat mata ini terpejam ku lihat wajah
Azhar yang ada di dalam benak ku.. tanpa terasa bibir ku berucap
“ Aku sayang kamu Azhar”
mata ku langsung terbuka lebar, ku pegang nyeri hati
di dadaku, ku rasa kan jantung ku
berdegup kencang “aku sayang kamu azhar”
semakin ku mengatakannya semakin cepat
rasanya degup jantung ku.. semakin
bahagia hati ku “aku sayang kamu Azhar..aku sangat
sayang kamu.. aku..”
Achhhhhh rasa nya aku bahagia sekali sampai tanpa terasa butiran air
mata yang
hangat telah meleleh di pipiku,. Nampak nya tempat penampungan nya telah
penuh..
Sekarang baru ku sadari, aku mencintai Azhar bukan bang Ridwan. Dengan bang ridwan aku
hanya mengagumi saja,, tapi bagaimana caranya aku mengatakan ini
sama bang Ridwan.
Sungguh tak adil rasanya, saat aku mengejar nya sampai
akhirnya dia menyukai ku kemudian
aku memutuskan nya,,, apa nanti aku akan di
nilai wanita yang jahat. Achhh aku bingung
Dalam kebingungan ku,,, bang Ridwan menelepon,, jantungku berdetak seperti
tersengat listrik
, bukan karena aku cinta bang ridwan tapi karena aku telah
tahu bahwa yang kucinta Azhar
bukan dia. Akhirnya aku beranikan diri untuk
mengakhiri dan berterus terang kalau aku tak
mencintai nya aku hanya
mengaguminya.
Dengan rasa bersalah yang amat mendalam ku katakana rasa penyesalan ku,
kukatakan rasa
maaf ku kepada nya, hanya ini yang terucap dari mulut nya
“bisakah berikan abang kesempatan untuk merubah rasa kagum itu menjadi cinta??’’ kata nya
dengan suara lemah. Aku tak tau harus menjawab apa.. aku
bingung “Jika tidak bisa, izinkan
abang selalu di dekat adek meski adek hanya
mengagumi abng, dan izinkan abang untuk tak
menghapus rasa cinta ini meski adek
tak mencintai abang” SEtelah berucap seperti itu,, dia
langsung mematikan HP
nya,,,
Aku hanya bisa menghela nafas, meski rasa sedih akan kata-kata nya menghantui aku, aku
merasakan rasa bersalah karena telah mempermainkannya, tapi entah
kenapa rasa cinta ku
untuk Azhar semakin jelas dan semakin nyata dan semakin
meletup letup di hati ku.
****
Liburan telah tiba… hati ku gembira.. hehhehehe hari ini aku liburan, aku pulang ke kota
Liburan telah tiba… hati ku gembira.. hehhehehe hari ini aku liburan, aku pulang ke kota
kelahiran ku dengan hati senang, jantung berdebar-debar dan rasa
rindu yang teramat besar.
Sesampai di sana, aku langsung memeluk ibu, bapak nenek ku dan adik kesayangan
ku. Aku
berkumpul dengan teman-teman ku termasuk ada Azhar didalam nya.
Entah kenapa aku jadi salah tingkah saat meelihat nya, aku jadi malu jika aku
tau kalua
ternyata aku suka dia bahkan sangat suka dia. Saat dia menatap ku aku
langsung
memalingkan wajah ku,rona merah di muka ku tak terlukiskan lagi,,,
bukan berbentuk bulat tapi
sudah merata menyeluruh ke seluruh pipi ku.
Aku yakin Azhar menyadari sikap perubahan ku…
Malam nya aku selalu terbayang akan wajah Azhar, aku tak sanggup lagi menahan
rasa ini,
aku ingin segera memberi tahukan kepada nya bahwa aku suka dia,, aku
sayang dia. Meski
teman-teman ku melarang semua ini, mereka takut hubungan
persahabatan kami akan lenyap,
tapi aku tak tahan lagi menahan nya. Mungkin
keputusan ku gegabah, tapi aku sungguh tak
mampu menahan rasa sayang ini. Aku
ingin dia tahu dan membalas rasa sayang ku padanya.
Sampai suatu hari, aku diajak dia jalan-jalan ke taman.. senang sekali donk..
pilih-pilih baju
yang bagus buat ketemu dengan orang yang kusayang… wichhh
senang nya.
Di taman, aku menjadi orang lain yang kiuk saat berdua dengan nya, biasanya aku selalu
Di taman, aku menjadi orang lain yang kiuk saat berdua dengan nya, biasanya aku selalu
santai dan terkadang ada sedikit gurauan saat bersamanya. Tapi sekarang
yang ada hanya
kebisuan yang mendalam,, bahkan ada rasa marah saat melihat adek-adek
kelas ku waktu
SMA datang menemui nya. Dan apalagi saat ku lihat Azhar malah
asyik dengan mereka dan
mencuekin aku… tubuhku serasa terbakaar oleh api
cemburu… rEFLEKss saja aku langsung
menarik tangan Azhar dari mereka
“Say…apa-apa an sichh???”
“Jangaan ngomonkk sama mereka ngerti gak!!!” Teriak ku tak karuan
“Kau kenapa Ira???... sakit ya???” Kata nya bingung dengan teriakan ku
“Azhar bodoh ya… azhar jahat tau gak…”Kata ku yang tanpa terasa mengeluarkan
air mata
Hal itu membuat Azhar bingung… dia kemudian memandang ku dengan tatapan bingung dan
Hal itu membuat Azhar bingung… dia kemudian memandang ku dengan tatapan bingung dan
bertanya Tanya “Ada apa Ira…kenapa menangis???”
“Azhar jahat,, kenapa cuekin aku???”
Mendengar penuturan ku,, Azhar hanya menghela nafas panjang, kemudian dia
memeluk ku
“Jangan nangis lagi donk… cengeng banget sich..”
“Azhar…aku….aku sayang kamu” Kata ku sambil membalas pelukan Azhar
Tapi.,.. azhar langsung melepaskan pelukan nya dari ku “Apa?????”
Tapi.,.. azhar langsung melepaskan pelukan nya dari ku “Apa?????”
“Aku sayang kamu Azhar” Kata ku serius.
Mendengar penuturan ku,, Azhar langsung melongo, kemudian dia memalingkan wajah
nya,
dan yang paling membuat hatiku sakit dia langsung pergi meninggalakann aku
tanpa sepata
katapun.
Di rumah aku hanya bisa menangis, aku tak tau jawaban apa akan rasa cinta ku pada nya.
Malam nya dia menelepon aku,
“Maaf ya Ra.. aku ninggalin kamu, aku hanya kaget saja saat kau bilang itu”
“Iya gak apa-apa”
“Ira.. udah berapa lama kamu sayang sama aku??”
“Sejak dulu mungkin… tapi aku baru menyadarinya sekarang” KaTA ku dengan hati
yang
sedikit sedih
“berarti saat aku cerita masalah cewek ku, kau merasakan sakit. Maafin aku ya
Ra.. aku gak
tau kalau aku menyakiti kamu” kata nya dengan suara penyesalan
“Sudah lah gak apa-apa kox..” Kata ku sambil menghela nafas
“Ra.. aku sayang sama kamu… tapi…rasa sayang ku itu hanya sebatas teman”
Duk….seperti tertusuk beenda tajam yang ujung benda tersebut telah terbakar api
dan
sekarang talah menusuk jantung ku sampai tembus kebalakang. Owhh sakit
sekali rasanya.
Ingin aku nangis, tapi gak bisa “Ra.. tapi aku mau mencoba
pacaran dengan kamu…aku
serius ra” KATA nya dengan nada yang serius
Kata-kata terakhir ini memberikan aku senyuman kebahagiaan yang amat
mendalam…aku
senang dia mau mencoba dengan ku, tanpa berpikir panjang aku
langsung mengiyakan nya
saja.
Malam itu berakhir dengan kebahagiaan dalam diriku, aku pacaran sama AZHAR..
owhhh
senang nya.. meski hanya untuk mencoba. Pokok nya aku gak peduli yang
penting aku senang.
Tapi… kesenangan itu hanya sesaat, selama 6 hari aku pacaran sama dia, tak ada
kabar
darinya, selalu saja aku yang terlebih dahulu sms dan telepon dia, tapi
entah kenapa yang
ngomong sama aku itu bukan Azhar yang aku kenal.. ada
penghalang di antara kami beruda
ada duri yang menghalangi langkah kami untuk
bersama bahkan untuk menjalin kebahagiaan
seperti dulu.Sungguh miris rasanya hati ini,, apa ini yang namaa nya mencoba,,.. hanya aku
yang cinta tapi
Azhar gakcinta sama aku.
. Rasa yang kurasakan hanya bertepuk sebelah tangan dan aku menyesal,, lebih baik kujadi
teman nya yang selalu ada untuk nya, yang selalu ada di sampingnya
dan begitu juga dia yang
selalu ada di samping ku dan selalu ada di saat ku
butuh, dari pada sekarang.LSakit sekali
hati ini… dengan berat hati
ku akhiri semuanya… kulupakan rasa yang telah kurasakan meski
tak bisa,, tapi
sekarang kusadar kalau perkataan Devi benar.. harusnya aku tak keburu nafsu
seperti ini,awal nya aku tak percaya perkataan’ kalau cinta tak harus memiliki’
tapi sekarang
aku percaya
Aku dan dia tak pernah bisa menyatu, persahabatan pun tak akan bisa kembali lagi seperti
dulu karena dia telah menjauh dan meninggalkan ku. Ini semua
gara-gara kebodohan ku dan
rasa cinta ku yang egois yang hanya untuk memiliki.
Sekarang persahabatan yang telah kujalin
selama 6 tahun lenyap sudah hanya
gara-gara cinta ku yang berjalan selama 6 hari. Ya… cinta
telah mengakhiri
persahabatan…. Semua telah berakhir termasuk hati nya untuk ku.
Penyesalahn tak
ada gunanya lagi, kini ku hanya bisa berharap dia mau mengingat ku sebagai
sahabat nya.
1 comment
kyrie 6 shoes
balenciaga
goyard
supreme clothing
coach outlet
nike air max 97
yeezy boost 350
coach factory outlet
birkin bag
timberland outlet
xiaofang20191213
Posting Komentar