Senin, 28 Januari 2013

Sistem Kardiovaskular

.


Jelaskan definisi, struktur mikroskopis dan makroskopis dari jantung!
Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan:
  • Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
  • Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga disebut epikardium.
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.
STRUKTUR JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:
  1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.
  2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.
  3. Lapisan dalam disebut endokardium.
RUANG JANTUNG
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).
  1. Atrium
  2. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke ventrikel kanan.
  1. Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.
Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
  1. Ventrikel
  2. Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
  3. Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.



KATUP JANTUNG
  1. Katup Atrioventrikuler
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.
  1. Katup Semilunar
Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.
Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.
Arteri Koroner
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri dari: arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.
Vena Jantung
Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.
PEMBULUH DARAH
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis  yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.
Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sirkulasi Sistemik
  1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
  2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
  3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
  4. Banyak mengalami tahanan.
  5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi Pulmonal
  1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
  2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
  3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
  4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
  5. Kolom hidrostatiknya pendek.

Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada:
  • Peningkatan aktifitas
  • Jantung berdenyut
  • Rangsang sistem saraf simpatis
MEKANISME BIOFISIKA JANTUNG
Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, aliran, dan volume darah.
Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.
Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor:
  • Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.
  • Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular resistance” atau tahanan pembuluh.
Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan menghambat aliran darah.
Rumus:       Q  : DP
R
Q       : aliran
DP      : perbedaan tekanan
R       : resistensi


Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh darah.
SIKLUS JANTUNG
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:
  • Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
  • Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah diastolik.
Fase Siklus Jantung
  1. Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.
  1. Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler (nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.
  1. Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.
  1. Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.
  1. Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini
FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG
Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:
  • Beban awal (pre load)
  • Kontraktilitas
  • Beban akhir (after load)
  • Frekuensi jantung
Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Isi Sekuncup (curah sekuncup)
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.
Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.
Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.


Faktor penentu beban awal:
  • Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
  • Stensosis mitral menurunkan beban awal
  • Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.
  • Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.
Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
  • Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
  • Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
  • Hipertensi meningkatkan beban akhir
  • Polisitemia meningkatkan beban akhir
    • Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan beban akhir.
Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.
Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan mengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk mengosongkan isinya selama sistolik.
HUKUM FRANK STARLING
  1. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.
  2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
  3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.



REGULASI TEKANAN DARAH
  1. Sistem Saraf
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor dimedula oblongata serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.
Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator.
Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.
Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.
  1. Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui refleks kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor.
Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH, angiotensin II, NO, dan alkohol.
Jelaskan definisi, struktur mikroskopis dan makroskopis dari pembuluh darah!
Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama, arteri, kapiler, dan vena. Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan atau tunika (Junqueira, 1998):
a.    Tunika intima
Terdiri atas lapisan sel endotel yang melapisi permukaan dalam pembuluh. Dibawah endotel terdapat sub endotel, terdiri atas jaringan ikat jarang yang kadang-kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri, lapisan intima dipisahkan dari lapisan media oleh suatu lamina elastika interna. Lamina ini, yang terdiri atas elastin, mempunyai celah (fenestra) yang memungkinkan senyawa-senyawa berdisfusi memberi makan sel-sel di bagian dalam dinding pembuluh darah tersebut.
b.    Tunika Media
Terdiri dari lapis-lapis konsentris, tersusun olah sel-sel otot polos secara berpilin yang menjadi sumber dari matriks ekstraseluler ini. Pada arteri yang lebih besar, sering kali ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih tipis memisahkan yunika madia dari tunika adventisa.
c.    Tunika adventisa
Terdiri atas serat-serat kolagen dan elastin yang tersusun memanjang. Lapisan adventisa berangsur menyatu dengan jaringan ikat pembungkus organ, tempat dilaluinya pembuluh itu.
Macam-macam pembuluh darah (Sloane, 2004):
1.    Arteri
Berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.
Jenis arteri:
a.    Arteri elastik. Arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun terutama dari jaringan elastik. Distensi jaringan saat sistole dan pengerutan saat diastole berperan penting dalam kontinuitas aliran darah, di luar pengaruh sifat pulsatif denyut jantung.
b.    Arteri muskular. Arteri halus bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang dan memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf. Arteri ini disebut arteri penyebar (penghantar), ukuran lumennya diatur sistem saraf, sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai tubuh untuk memenuhi kebutuhan tertentu dapat dikendalikan.
c.    Arteri kecil. Tersusun dari otot polos dan serabut elstis dalam jumlah yang beragam. Komposisi jumlahnya bergantung pada ukuran dan posisi arteri. Serabut ini menahan aliran pulsatil darah menjadi aliran yang tenang.
d.    Arteriol. Merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular tebal, membawa darah ke jantung kapilar. Pembuluh ini disebut arteri tahanan karena di bawah pengaruh saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatkan tekanan darah.
2.    Kapilar
Saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa di antara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan memiliki kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku, dan kornea mata.
a.    Pada sisi kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfringter prekapilar otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaringan-jaringan kapilar. Sfringter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten (vasomotion) dan lebih sering terbuka pada jaringan yang aktif.
b.    Velositas aliran darah dalam jaringan-jaringan kapilar terlalu lambat untuk memungkinkan terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c.    Keseluruhan area kapilar sangat luas, dengan area permukaan diperkirakan sekitar 7.000 meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d.    Anastomosis arteriovena adalah saluran alternatif yang memungkinkan darah mengalir langsung dari sirkulasi arteri ke sirkkulasi vena tanpa harus melalui kapiler.
3.    Vena
Membawa darah kembali ke atrium jantung. Lapisan dinding vena seperti lapisan dinding ateri, tetapi otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosanya lebih banyak. Sistem vena bedinding tipis dan dapat mengembang (distensible). Vena menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang sangat rendah. Vena memiliki katup yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya, untuk mencegah aliran balik. Jenis vena antara lain venula postkapilar yang menyatu dengan veula, dan kemudian menjadi vena kecil, vena sedang, dan vena besar.




Jelaskan definisi, struktur mikroskopis dan makroskopis pembuluh limfe!
Kelenjar Limfe
Kelenjar limfe adalah organ berkapsul yang berbentuk seperti kacang yang terdiri atas jaringan limfoid. Kelenjar limfe tersebar di seluruh tubuh, sepanjang perjalanan pembuluh limfe yang membawa cairan limfe ke dalam duktus thoracicus dan duktus limphaticus dexter. Kelenjar limfe ditemukan dalam axilla dan sktrotum, sepanjang pembuluh-pembuluh besar leher, dan dalam jumlah besar dalam thorax, abdomen dan khususnya dalam mesenterium. Kelenjar limfe terdiri atas serangkaian garis-garis filter, di mana semua cairan jaringan yang berasal dari cairan limfe difiltrasi paling tidak pada satu kelenjar, sebelum ia kembali ke sistem sirkulasi. Kelenjar limfe berbentuk ginjal mempunyai bagian yang konveks dan suatu depresi, hilus, melalui mana arteri dan syaraf menembus menembus dan vena meninggalkan organ. Cairan limfe menembus kelenjar limfe melalui pembuluh limfe aferen yang masuk pada permukaan konfeks organ, dan cairan limfe ke luar melalui pembuluh limfe eferen hilus. Tiap nodus limfatikus mempunyai bagian korteks dan medula. Korteks nodus limfatikus mengandung kelompokan limfosit dan sel-sel retikuler yang padat, yang dikenal sebagai noduli limfatisi. Di samping daerah korteks dan medula yang merupakan 2 daerah yang secara klasik dikemukakan, terdapat zona parakorteks, secara morfologis sukar didefinisikan tetapi secara fungsional jelas. Pada dasarnya, zona parakorteks terdiri atas jaringan limfoid padat yang terletak pada daerah juxtamedula (yaitu pada perbatasan koerteks dan medula). Limfosit zona parakorteks—limfosit T—mempunyai sifat-sifat khusus yang membuat mereka berbedar dari limfosit-limfosit nodus limfatikus lainnya, limfosit B.
fungsi sistem limfatik yaitu pengembalian protein ke dalam darah dari ruang interstisial merupakan fungsi yang penting. (gyyton & hall, 2008)

Bagaimana proses sirkulasi?
sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia
Author : Chaidar Warianto
Publish : 31-05-2011 21:35:25
Pendahuluan
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untukmenjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi denganbaik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistempembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.
Pembagian sistem sirkulasiSecara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan
kembali ke jantung kanan.
2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Bagan Sistem Sirkulasi Darah ManusiaSumber: www.bcb.uwc.ac.za
Aliran Darah Dalam Sistem Sirkulasi di Tubuh ManusiaPada orang dewasa, jumlah volume darah yangmengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6 liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalamsistem sirkulasi sistemik dan paru-paru tanpa henti. Untuk menjelaskan alur aliran darah, kita dapat memulaidari sistem sirkulasi sistemik kemudian sistem sirkulasi pulmoner.a. Sistem sirkulasi sistemikSistem sirkulasisistemik dimulai ketika darah bersih (darah yang mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru)dipompa keluar oleh jantung melalui bilik (ventrikel) kiri ke pembuluh darah Aorta lalu keseluruh bagiantubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling kecil yang dinamakankapilaria. Kapilaria melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut denganvasomotion sehingga darah didalamnya mengalir secara terputur-putus (intermittent). Vasomotion terjadisecara periodik dengan interval 15 detik- 3 menit sekali. Darah mengalir secara sangat lambat di dalamkapilaria dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini memungkinkan terjadinyapertukaran zat melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini terjadi melalui proses difusi, pinositosis dan
transpor vesikuler, serta filtrasi dan reabsorpsi. Ujung kapilaria yang membawa darah bersih dinamakanarteriole sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah kotor dinamakan venule, terdapat hubungan antaraarteriole dengan venule melalui 'capillary bed' yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan langsung(bypass) dari arteriole ke venule melalui 'Arteria-Vena Anastomose (A-V Anastomosis).' (lihat gambar 2 di
bawah). Darah dari arteriole mengalir kedalam venule kemudian melalui pembuluh darah balik (vena terbesaryang menuju jantung kanan yaitu Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) kembali ke jantung kanan(serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan memasuki ventrikel kanan melalui Katup Trikuspid (katupberdaun 3).b. Sistem sirkulasi paru (pulmoner)Sistem sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor (darah yangtidak mengandung Oksigen (O2) tetapi mengandung banyak CO2, yang berasal dari Vena Cava Inferior danVena Cava Superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (Ventrikel/bilik kanan) melalui Arteri Pulmonalismenuju paru-paru (paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis sebesar 18cm/detik, kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam Aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darahmengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi
serta difusi. Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah bersih
(darah yang mengandung banyak Oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena Pulmonalis
(Vena Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri). Kecepatan aliran darah di
dalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran darah
bertambah kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami pulsasi
(berdenyut).Selanjutnya darah mengalir dari dari atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2) memasuki
Ventrikel kiri lalu keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi sistemik (umum), dan
seterusnya secara berkesinambungan. Gambar 1. Penampang jantung manusia.
Page 1
sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia
Gambar 2. Hubungan arteriole dengan venule.Jadi secara ringkas aliran
darah dalam sistem sirkulasi darah manusia sebagai berikut:
Sistem Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri --> Arteriole -->
Capillary bed atau A-V Anastomose --> venule --> vena --> Vena Cava (Vena Cava Inferior dan
Vena Cava Superior) --> Jantung (atrium/serambi kanan).
Sistem Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri Pulmonalis --> Paru -->
Kapilaria paru --> Vena Pulmonalis --> jantung (atrium/serambi kiri).
Sifat pembuluh darah
Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu diameternya dapat membesar
atau mengecil. Sifat elastis ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada
keadaan normal, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater pembuluh darah akan
melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Sebaliknya
diameter pembuluh darah akan mengecil bila tekanan darah turun. Bila pembuluh darah mengalami kekakuan
maka ia menjadi kurang fleksibel sehingga tidak dapat melakukan antisipasi terhadap kenaikan/penurunan
tekanan darah.
Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia (misal
oleh karena terjadi pengapuran pada dindingnya) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia
cenderung sedikit lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah adalah
karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan hipertensi
(penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena kekakuan
pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan pada sebagian besar
pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi
berat).
Untuk menjaga agar elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak mudah terkena penyakit tekanan
darah tinggi, salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan olahraga (exercise) secara teratur. Dengan
melakukan olahraga secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah tetap terjaga kelenturannya.
Sifat darah
Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (yang terdiri dari sel darah
merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam
pergeseran intern (internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat
viskositas darah.
Viskositas darah normal = 3-4 kali viskositas air.
Viskositas plasma darah = 1,5-2 kali viskositas air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah
Viskositas darah memegang peranan penting dalam aliran darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
darah antara lain:
a) Volume hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas
darah yang meningkat.
b) Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya.
c) Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun.
d) Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik.
Page 2
sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia
e) Diameter pembuluh darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah turun.
Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir
lambat, maka d) dan e) bekerja saling berlawanan.
Aliran darah
Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah
minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk
membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah
yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin rendah
kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit.
Penggolongan pembuluh darah
Berdasarkan ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut:
Windkessel vessels (compression chamber): pembuluh darah yang sangat besar, misal: aorta dan arteri besar
lainnya. Pembuluh ini sangat elastis dan menyimpan energi potensial yang dirubah menjadi energi kenetik.
Resistance vessels: diameter agak kecil, memiliki sistem pengaturan yang sangat efisien dan diatur pula oleh
sistem syaraf otonom.
Exchange vessels: pembuluh darah kapiler (kapilaria). Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari 1 lapisan sel.
Disini terjadi pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan cairan tubuh lainnya (cairan
interstitiil).
Capacity vessels: pembuluh-pembuluh darah balik (vena dan venuli), dapat menampung darah dalam jumlah
banyak.
Shunt vessels: aliran darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak turut dalam
pertukaran cairan dan zat-zat., diatur oleh sistem syaraf otonom dan hanya terdapat di beberapa tempat,
misal: kulit. Gunanya agar darah lebih mudah mengeluarkan panas keluar tubuh/permukaan.
Tekanan darah
Jantung memompa darah secara terputus-putus (intermittent) kedalam pembuluh darah terbesar (aorta),
selanjutnya kedalam arteri, dst sehingga tekanan darah di dalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta dan arteri
merupakan pembuluh darah yang elastis sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun secara
berangsur-angsur dan disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu aorta dan arteri besar dinamakan
Windkessel vessels (compression chamber). Jenis tekanan darah dapat dibedakan sbb:
Tekanan sistole: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami pembuluh
darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistole
berkisar 120 mm Hg
Tekanan diastole: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam pembuluh darah
saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg
Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistole dan diastole.
Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara:
Pengukuran secara langsung (direct): dengan memasukkan sebuah kanula kedalam arteri dan
menghubungkannya dengan manometer Air Raksa.
Pengukuran secara tidak langsung (indirect): mengukur tekanan darah secara auskultasi memakai stetoskop,
manset tekanan, pompa karet, dan manometer air raksa.
Page 3
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang mensuplai zat-zat yang diabsorbsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan, mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dari produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat lain yang mengatur fungsi utama.
Sirkulasi utama sistemik, dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui arteri dan arteriol ke kapiler-kapiler dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan cairan intersitial kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena kembali ke atrium kanan, dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kanan yang memompa melalui pembuluh darah paru-paru (sirkulasi kecil) dari atrium kiri ke ventrikel kiri (ganong).
Apa fungsi darah?
Definisi Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma).1 Darah memiliki warna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah-ungu gelap di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan.2
Fungsi Darah
Fungsi darah adalah sebagai berikut.2
1.    Membawa nutrient ke jaringan.
2. Membawa oksigen ke jaringan dalam bentuk oksihemoglobin.
3. Membawa air ke jaringan.
4. Membawa produk sisa ke organ yang akan mensekresinya.
5. Melawan infeksi bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibodi.
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisioplogi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2003
Jelaskan hemodinamika!
Haemodinamika: aliran darah dan tekanan darah
A. struktur dan fungsi pembuluh darah. Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama, arteri, kapilar, dan vena.
1. arteri berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.
a. struktur dinding arteri. Semua dindng arteri terdiri dari tiga lapisan ; adventisia terluar terdiri dari jaringan ikat fibrosa; media tengah terdiri dari otot polos dan / atau serabut elastis ; dan intima dalam, suatu tuba tipis yang terbentuk dari sel-sel endotelial.
b. jenis arteri
(1) arteri elastik. Arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun terutama dari jaringan elastik. Distensi jaringan saat sistole dan pengerutan saat diastole berperan penting dalam kontinuitas dalam aliran darah, diluar pengaruh sifat pulsatil denyut jantung.
(2) arteri muskular. Arteri elastis bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang dan memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf. Arteri ni disebut arteri penyebar (penghantar) ;ukuran lumennya diatur sistem saraf, sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan tertentu dapat dikendalikan.
(3) arteri kecil tersusun dari otot dan serabut elastis dalam jumlah yang beragam. Komposisi jumlahnya bergantung pada ukuran dan posisi arteri. Serabut ini menahan aliaran pulsatil darah menjadi aliran yang tenang.
(4) arteriol yang merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular tebal, membawa darah ke jaringan kapilar. Pembuluh ini disebut arteri tahanan karena dibawah pengaruh saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatakan tekanan darah.
2. kapilar adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan memiliki kapilar, kecuali kartilago,rambut, kuku dan kornea mata.
a. pada sisi kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfingter prekapilar otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaringan-jaringan kapilar. Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten(vasomotion) dan lebih sering terbuka pada jaringan yang lebih aktif.
b. velositas aliran darah dalam jaring-jaring kapilar terlalu lambat untuk memungkinkan terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c. keseluruhan area kapilar sangat luas, dengan area permukaan diperkirakan sekitar 7000 meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d. anastomosis arteriovena(saluran pintas AV) adalah saluran alternatif yang memungkinkan darah mengalir langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena tanapa harus melalui kapilar.
3. vena membawa darah kembali ke atrium jantung.
a. struktur dinding vena. Lapisan dinding vena seperti lapisan dinding arteri, tetapi otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosanya lebih banyak.
(1) sistem vena berdindidng tipis dan dapat mengembang (distensible). Vena menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang sangat rendah.
(2) vena memiliki katup, yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya, untuk mencegah aliran balik.
b. jenis vena. Sitem vena berawal dari ujung vena jaring-jaring kapilar dengan venula postkapilar yang menyatu menjadi venula, dan kemudian menjadi vena kecil, sedang, dan besar.
B. tekanan darah
1. defnisi. Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
2. asal tekanan darah. Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui sistem pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
a. tekanan ventrikular kiri berubah dari setinggi 120 mm/hg saat sistole sampai serendah 0 mm/hg saat diastole.
b. tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mm/hg saat sistole samapai serendah 80 mm/hg pada saat diastole. Tekanan diastolik tetap dipertahankan dalam arteri karena adanya efek lontar balik dari dinding elastis aorta. Rata-rata tekanan aorta 100 mm/hg.
c. perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari aorta ( dengan tekanan 100 mm/hg) menuju arteri ( dengan perubahan tekanan dari 100 ke 40 mm/hg) ke arteriol( dengan tekanan 25 mm/hg di ujung arteri sampai 10 mm/hg di ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mm/hg ke 5 mm/hg) menuju vena kava superior dan inverior(dengan tekanan 2 mm/hg) dan sampai ke atrium kanan(dengan tekanan 0 mm/hg).
3. faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
a. curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan berdasar kan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
b. tahanan perifer terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
(1) viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas; pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
(2) panjang pembuluh. Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.
(3) radius pembuluh. Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
(a) jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada vasodilatasi, maka aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
(b) jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokonstriksi, maka tahanan terhadap aliran akan meningkat enambelas kali lipat dan tekanan darah akan naik.
(4) karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.
C. pengaturan tekanan darah
1. pengaturan saraf. Pusat vasomotorik pada medula otak mengatur tekanan darah. Pusat kardioakselerator dan kardioinhibitor mengatur curah jantung.
a. pusat vasomotorik
(1) tonus vasomotorik merupakan stimulasi tingkat rendah yang terus-menerus pada serabut otot polos dinding pembuluh. Tonus ini mempertahankan tekanan darah melalui vasokontriksi pembuluh.
(2) pertahanan tonus vasomotorik ini dilangsungkan melalui impuls dari serabut saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen saraf simpatis pada saraf otonom.
(3) vasodilatasi biasanya terjadi karena pengurangan impuls vasokonstriktor. Pengecualian hanya terjadi pada pembuluh darah di jantung dan otak.
(a) pembuluh darah di jantung dan otak memiliki reseptor-reseptor beta adrenergik, merespons epinefrin yang bersirkulasi dan yang dilepas oleh medulla adrenal.
(b) mekanisme ini memastikan suplai darah yang cukup untuk organ-organ vital selama situasi menegangkan yang menginduksi stimulasi saraf simpatis dan vasokonstriksi di suatu tempat pada tubuh.
(c) stimulasi parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh hanya di beberapa tempat; misalnya, pada jaringan erektil genitalia dan kelenjar saliva tertentu.
b. pusat akselerator dan inhibitor jantung serta baroreseptor aorta dan karotis, dijelaskan sebelumnya, mengatur tekanan darah melalui SSO.
2. pengaturan kimia dan hormonal. Ada sejumlah zat kimia yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi tekanan darah. Zat tersebut meliputi:
a. hormon medula adrenal. Norepinefrin termasuk vasokonstriktor. Seperti dijelaskan sebelumnya, epinefrin dapat berperan sebagai suatu vasokonstriktor atau vasodilator, bergantung pada jenis reseptor otot polos pada pembuluh darah organ.
b. hormon antidiuretik (vasopresin) dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar hipofisis posterior termasuk vasokonstriktor.
c. anglotensin adalah sejenis peptida darah yang dalam bentuk aktifnya termasuk salah satu vasokonstriktor kuat.
d. berbagai amina dan peptida seperti histamin, glukagon, kolesistokinin, sekretin, dan bradikinin yang diproduksi sejumlah jaringan tubuh, juga termasuk zat kimia vasoaktif.
e. prostaglandin adalah agens seperti hormon yang diproduksi secara lokal dan mampu bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor.
D. pengukuran tekanan darah arteri sitolik dan diastolik
1. tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan menggunakan sfigmomanometer.
a. peralatannya terdir dari sebuah manset lengan untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk mebaca tekanan, sebuah bulb pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup untuk mengeluarkan udara dari manset.
b. sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkoff, yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
2. tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa muda, baik sistolik maupun diastolik biasanya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan darah laki-laki deawasa muda.
E. denyut. Denyut arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6 sampai 9 m per detik, sekitar 15 kali lebih cepat dari darah.
1. denyut dapat dirasakan di titik manapun  yang arterinya terletak dekat permukaan kulit dan dibantali dengan sesuatu yang keras. Arteri yang biasa teraba adalah arteri radial pada pergelangan tangan.
2. dua bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri.
3. frekuensi denyut memberikan informasi mengenai kerja jantung, pembuluh darah, dan sirkulasi.
Ethel sloane

Jelaskan hormon dan syaraf yang mempengaruhi kerja jantung!
Faktor apa saja yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan tekanan darah?
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
a. Curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung( di tentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya)
b. Tahapan perifer terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
1. Viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahapan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas; pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
2. Panjang pembuluh. Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahapan terhadap aliran darah.
3. Radius pembuluh. Tahapan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
a) Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada vasodilatasi, maka aliran darah akan meningkat enam belas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
b) Jika radius pembuluh dibagi 2, seperti yang terjadi pada vasokonstriksi, maka tahapan terhadap aliran akan meningkat enam belas kali lipat dan tekanan darah akan naik.
4. Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.(ethel, 2003 hal 238-239)
Bagaimana ciri-ciri tanda vital yang normal?
Temperatur/Suhu Tubuh
Untuk menjaga fungsi metabolisme normal, suhu tubuh secara umum diatur oleh
hipotalamus agar selalu berada pada rentang suhu yang sempit. Produksi panas, yang terjadi
sebagai bagian dari metabolism dan ketika berolahraga, diseimbangkan dengan hilangnya
panas terutama melaui penguapan keringat. Rentang suhu tubuh normal untuk dewasa asalah
36,4-37,2°C (97,5 – 99,0 °F). Suhu tubuh normal dapat dipengaruhi oleh ritme biologis,
hormon-hormon, olahraga dan usia. Fluktuasi diurnal sekitar 1°C biasa terjadi, dengan suhu
terendah pada awal pagi hari dan tertinggi pada akhir sore hari sampai menjelang malam.
Pada wanita, sekresi progesterone pada saat ovulasi hingga saat menstruasi mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh 0,5°C. Olahraga yang sedang sampai berat juga meningkatkan suhu
tubuh.
Pada anak-anak, variasi suhu normal lebih lebar karena mekanisme pengaturan
panasnya masih belum matang. Sejalan dengan pertambahan usia, suhu rata-rata tubuh
menurun dari 37,2°C (99,0°F) pada anak-anak menjadi 37°C (98,6°C) pada dewasa dan
menjadi 36°C pada orang lanjut usia.
Pengukuran suhu tubuh merupakan bagian rutin pada hampir semua penilaian klinis,
karena dapat menggambarkan tingkat keparahan penyakit (misalnya, infeksi).
Denyut Nadi
Ketika jantung berdenyut. jantung memompa darah melalui aorta dan pembuluh
darah perifer. Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan
gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa sebagai
denyut/detak nadi. Denyut nadi ini dapat diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung,
ritme dan fungsinya. Karena mudah diakses, nadi pada radial tangan adalah metode yang
paling banyak digunakan untuk mengukur kecepatan jantung; dipalpasi melalui arteri tangan
(radial) pada pergelangan tangan anterior.
Tabel 53 Kecepatan jantung normal untuk berbagai kelompok usia
Usia Kecepatan jantung (BPM)
Bayi baru lahir (newborn) 70170
16 tahun 75160
612 tahun 80120
Dewasa 60100
Usia Lanjut 60100
Atlet yang terkondisi baik 50100
Kecepatan Pernafasan (Respiratory Rate/RR)
Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan pasien. Karena
kebanyakan orang tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap
pernafasannya dapat mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu
pasien ketika mengukur kecepatan pernafasannya.
Untuk mengukur kecepatan pernafasan:
• Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran kecepatan
pernafasan.
• Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
• Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai satu
pernafasan) dalam 30 detik, dan jika ritme teratur, kalikan dua jumlah tadi.
• Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
• Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm).
Tabel 54 Kecepatan pernafasan normal untuk berbagai kelompok usia
Usia Pernafasan (rpm)
26 tahun 2130
610 tahun 2026
1214 tahun 1822
Dewasa 1220
Lanjut usia 1220
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan
darah tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit,
dan tahanan pembuluh darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darah
5.General Assessment dan Tandatanda Vital
115
total, yang tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac output).
Viskositas darah arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan pembuluh darh
vaskular.
Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik. Tekanan darah
sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi ventrikel kiri (atau
sistol), dan diatur oleh volume stroke (atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap
denyut janutng). Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari
darah antar kontraksi ventrikel.



Tabel 55 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa usia >18 tahun
Kategori Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah
Diatolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120139 atau 8089
Hipertensi
Stage 1 140159 atau 9099
Stage 2 >160 atau >100

Apa saja yang mempengaruhi tanda-tanda vital?
Temperatur/Suhu Tubuh
Untuk menjaga fungsi metabolisme normal, suhu tubuh secara umum diatur oleh hipotalamus agar selalu berada pada rentang suhu yang sempit (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009).

Denyut Nadi
Ketika jantung berdenyut. jantung memompa darah melalui aorta dan pembuluh darah perifer. Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa sebagai denyut/detak nadi (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009).

Kecepatan Pernafasan (Respiratory Rate/RR)
Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan pasien. Karena kebanyakan orang tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap pernafasannya dapat mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu pasien ketika mengukur kecepatan pernafasannya (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009).

Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan darah tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit, dan tahanan pembuluh darah perifer (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009).



Alat diagnosa sistem kardiovaskuler!
Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem kardiovaskuler?
Bagaimana penanganan terhadap gangguan sistem kardiovaskuler?
Rek ma’af ya.. dari temen2 sebagian acak adul.. susie ga sempet buat benerin..!
Jantung
A.   Anatomi Kasar
1.    Ukuran dan bentuk
a.    Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum.
b.    Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri (Sloane, 2004).
2.    Pelapis
a.    Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru.
1)    Lapisan fibrosa luar pada pericardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
2)    Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan,yaitu :
a)    Membran viseral (epikardium) menutup permukaan jantung.
b)    Membran parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium.
b.    Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parletal. Ruang ini mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi (Sloane, 2004)..
3.    Dinding jantung dari tiga lapisan
a.    Epikardium luar (dijelaskan diatas) tersusun dari lapisan sel-sel mesetelial yang berada diatas jaringan ikat.
b.    Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.
1)    Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
2)    Serabut  otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar.
c.    Endokardium dalam tersusun dari lapisan endothelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan mennyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Sloane, 2004). .
B.   Ruang jantung
1.    Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial; ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
2.    Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung.

a)    Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
1)    Vena kava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen dari tubuh kembali ke jantung.
2)    Sinus koroner membaea kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
3)    Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah terosigenasi dari paru-paru.
b)    Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar menuju jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
1)    Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonary dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
2)    Ventrikel kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui aorta dan mengalir ke seluruh tubuh kecuali paru-paru.
c)    Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang mmenonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular.
1)    Otot papilaris adalah penonjolan trabeculae carneae ke tempat perlekatan korda kolagen katup jantung (chordate tendineae).
2)    Pita moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kea rah transversal dari sepium interventrikular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.
C.   Katup Jantung
1.  Katup trikuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium.
a.    Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chordate tendineae (hearth string), yang melekat pada otot papilaris. Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan katup kea rah belakang menuju atrium.
b.    Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan darah dari atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
2.  Katup bicuspid (mitral) terletak antara antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat pada chordate tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid.
3.            Katup semilunar aorta dan pulmonary terletak pada jalur keluar ventrikuler jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmonary. Katup semilunar terdiri dari tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang ke dalam lumen pembuluh (Sloane, 2004).

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC. 

2 comments

Anonim mengatakan...

terima kasih, sangat membantu tugas saya

jasonbob mengatakan...

yeezy shoes
yeezy boost 350
vapormax
kyrie 6
nike air max
yeezy 500
yeezy shoes
supreme clothing
kobe 11
retro jordans
xiaofang20191213

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 

Followers

About Me