Jelaskan definisi, struktur mikroskopis dan makroskopis
dari jantung!
Jantung
terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua
paru. Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2
lapisan:
- Perikardium parietalis, yaitu
lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
- Perikardium viseralis, yaitu
lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga disebut epikardium.
Diantara
kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang
berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.
STRUKTUR
JANTUNG
Dinding
jantung terdiri dari 3 lapisan:
- Lapisan luar disebut epikardium
atau perikardium.
- Lapisan tengah merupakan
lapisan berotot, disebut miokardium.
- Lapisan dalam disebut
endokardium.
RUANG
JANTUNG
Jantung
terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).
- Atrium
- Atrium kanan berfungsi sebagai
penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut
mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus
koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian
darah di pompakan ke ventrikel kanan.
- Atrium kiri menerima darah yang
kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah
dialirkan ke ventrikel kiri.
Antara
kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
- Ventrikel
- Ventrikel kanan, menerima darah
dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri
pulmonalis.
- Ventrikel kiri, menerima darah
dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua
ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
KATUP
JANTUNG
- Katup Atrioventrikuler
Merupakan
katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan
dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup
bikuspidalis atau katup mitral.
Katup
AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada
waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat
sistol ventrikel.
- Katup Semilunar
Katup
pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis
dan ventrikel kanan.
Katup
aorta, terletak antara ventrikel kiri dan
aorta.
Kedua
katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta
selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu
diastole ventrikel.
Arteri
Koroner
Arteri
koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner
terdiri dari: arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri.
Arteri koroner bermuara di sebelah atas daun katup aorta yang disebut ”sinus
valsava”.
Vena
Jantung
Distribusi
vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena
jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior,
sinus koronaria.
PEMBULUH
DARAH
Keseluruhan
sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola,
kapiler, venula dan vena.
Arteri
Arteri
berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri
banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil saat diastol.
Arteriola
Merupakan
cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang
kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal,
sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh
serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu
utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada diameternya
menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
Kapiler
Merupakan
pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah
kembali ke jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Venula
Dari
kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain
ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
Vena
Vena
memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena
tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan
tubuh.
SIRKULASI
JANTUNG
Lingkaran
sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner
yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sirkulasi
Sistemik
- Mengalirkan darah ke berbagai
organ tubuh.
- Memenuhi kebutuhan organ yang
berbeda.
- Memerlukan tekanan permulaan
yang besar.
- Banyak mengalami tahanan.
- Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi
Pulmonal
- Hanya mengalirkan darah ke
paru.
- Hanya berfungsi untuk
paru-paru.
- Mempunyai tekanan permulaan
yang rendah.
- Hanya sedikit mengalami
tahanan.
- Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi
Koroner
Efisiensi
jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada
otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung
dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang
kecil-kecil.
Aliran
darah koroner meningkat pada:
- Peningkatan aktifitas
- Jantung berdenyut
- Rangsang sistem saraf simpatis
MEKANISME
BIOFISIKA JANTUNG
Tekanan
Darah
Tekanan
darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk
melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang
mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh
darah perifer, aliran, dan volume darah.
Bila
seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang
dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.
Aliran
Darah
Aliran
darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai
curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi
oleh dua faktor:
- Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2),
merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.
- Hambatan terhadap aliran darah
sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular resistance” atau
tahanan pembuluh.
Beda
tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan
menghambat aliran darah.
Rumus: Q : DP
R
Q
: aliran
DP
: perbedaan tekanan
R
: resistensi
Resistensi
Resistensi/tahanan
adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat
diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter
pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan)
darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan
tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat
meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar
hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah
merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi
pembuluh darah.
SIKLUS
JANTUNG
Setiap
siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling
terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang
selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan
jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel
jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial aksi.
Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:
- Depolarisasi
Merupakan
rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase
depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
- Repolarisasi
Merupakan
fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah
diastolik.
Fase
Siklus Jantung
- Mid Diastole
Merupakan
fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan
istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup
atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar
sebagai bunyi jantung kedua.
- Diastole Lanjut
Gelombang
depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler
(nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.
- Sistole Awal
Depolarisasi
menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi
menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga
menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi
jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap
lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini
disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.
- Sistole Lanjut
Tekanan
ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan katup
semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi
ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.
- Diastole Awal
Gelombang
repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi.
Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka.
Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80%
pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini
FAKTOR
PENENTU KERJA JANTUNG
Jantung
sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait
dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac
output) yaitu:
- Beban awal (pre load)
- Kontraktilitas
- Beban akhir (after load)
- Frekuensi jantung
Curah
Jantung
Curah
jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi,
karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang
memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan
oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5
L/mnt.
Isi
Sekuncup (curah sekuncup)
Isi
sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing
venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel:
beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.
Beban
Awal
Beban
awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian
ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium
selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan
kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan
maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.
Dengan
kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat
diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.
Faktor
penentu beban awal:
- Insufisiensi mitral menurunkan
beban awal
- Stensosis mitral menurunkan
beban awal
- Volume sirkualsi, peningkatan
volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan volume
sirkulasi menurunkan beban awal.
- Obat-obatan, obat
vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator
menurunkan beban awal.
Beban
Akhir
Beban
akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah
saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat
pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban
pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah
selama kontrakis/sistolik.
Beban
akhir dipengaruhi:
- Stenosis aorta meningkatkan
beban akhir
- Vasokontriksi perifer
meningkatkan beban akhir
- Hipertensi meningkatkan beban
akhir
- Polisitemia meningkatkan beban
akhir
- Obat-oabatan, vasodilator
menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan beban
akhir.
Peningkatan
secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan
oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.
Kontraktilitas
Kontraktilitas
merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan mengembang.
Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot
aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot
jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel
untuk mengosongkan isinya selama sistolik.
HUKUM
FRANK STARLING
- Makin besar isi jantung sewaktu
diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.
- dalam batas-batas fisiologis,
jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa
menyebabkan penumpukan di vena.
- jantung dapat memompakan jumlah
darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah
darah yang mengalir kembali dari vena.
REGULASI
TEKANAN DARAH
- Sistem Saraf
Sistem
saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah
perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan
mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap
tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor
dimedula oblongata serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh darah.
Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga mempengaruhi mekanisme
kontrol saraf.
Pusat
Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh
darah dengan mengeluarkan epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan
asetilkolin sebagai vasodilator.
Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta.
Baroresptor dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.
Kemoresptor,
berlokasi pada badan karotis dan
arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH
darah.
- Kontrol Kimia
Selain
CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui
refleks kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor.
Hormon
yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH,
angiotensin II, NO, dan alkohol.
Jelaskan definisi, struktur mikroskopis dan makroskopis
dari pembuluh darah!
Pembuluh darah adalah
serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke
jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama,
arteri, kapiler, dan vena. Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan atau
tunika (Junqueira, 1998):
a.
Tunika
intima
Terdiri atas lapisan
sel endotel yang melapisi permukaan dalam pembuluh. Dibawah endotel terdapat
sub endotel, terdiri atas jaringan ikat jarang yang kadang-kadang mengandung
sel otot polos. Pada arteri, lapisan intima dipisahkan dari lapisan media oleh
suatu lamina elastika interna. Lamina ini, yang terdiri atas elastin, mempunyai
celah (fenestra) yang memungkinkan senyawa-senyawa berdisfusi memberi makan
sel-sel di bagian dalam dinding pembuluh darah tersebut.
b.
Tunika
Media
Terdiri dari
lapis-lapis konsentris, tersusun olah sel-sel otot polos secara berpilin yang
menjadi sumber dari matriks ekstraseluler ini. Pada arteri yang lebih besar,
sering kali ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih tipis memisahkan
yunika madia dari tunika adventisa.
c.
Tunika
adventisa
Terdiri atas
serat-serat kolagen dan elastin yang tersusun memanjang. Lapisan adventisa
berangsur menyatu dengan jaringan ikat pembungkus organ, tempat dilaluinya
pembuluh itu.
Macam-macam pembuluh
darah (Sloane, 2004):
1.
Arteri
Berfungsi untuk membawa darah meninggalkan
jantung.
Jenis arteri:
a.
Arteri
elastik. Arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun terutama
dari jaringan elastik. Distensi jaringan saat sistole dan pengerutan saat
diastole berperan penting dalam kontinuitas aliran darah, di luar pengaruh
sifat pulsatif denyut jantung.
b.
Arteri
muskular. Arteri halus bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang dan
memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf.
Arteri ini disebut arteri penyebar (penghantar), ukuran lumennya diatur sistem
saraf, sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai tubuh untuk memenuhi
kebutuhan tertentu dapat dikendalikan.
c.
Arteri
kecil. Tersusun dari otot polos dan serabut elstis dalam jumlah yang beragam.
Komposisi jumlahnya bergantung pada ukuran dan posisi arteri. Serabut ini
menahan aliran pulsatil darah menjadi aliran yang tenang.
d.
Arteriol.
Merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular tebal, membawa
darah ke jantung kapilar. Pembuluh ini disebut arteri tahanan karena di bawah
pengaruh saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan utama untuk
meningkatkan tekanan darah.
2.
Kapilar
Saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien
dan zat sisa di antara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan
venula. Seluruh jaringan memiliki kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku, dan
kornea mata.
a.
Pada
sisi kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfringter prekapilar otot
polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaringan-jaringan kapilar.
Sfringter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten (vasomotion) dan lebih
sering terbuka pada jaringan yang aktif.
b.
Velositas
aliran darah dalam jaringan-jaringan kapilar terlalu lambat untuk memungkinkan
terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c.
Keseluruhan
area kapilar sangat luas, dengan area permukaan diperkirakan sekitar 7.000
meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d.
Anastomosis
arteriovena adalah saluran alternatif yang memungkinkan darah mengalir langsung
dari sirkulasi arteri ke sirkkulasi vena tanpa harus melalui kapiler.
3.
Vena
Membawa darah kembali ke atrium jantung.
Lapisan dinding vena seperti lapisan dinding ateri, tetapi otot polos dan
serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosanya lebih banyak.
Sistem vena bedinding tipis dan dapat mengembang (distensible). Vena menampung
75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang
sangat rendah. Vena memiliki katup yang muncul seperti kelepak dari lapisan
terdalamnya, untuk mencegah aliran balik. Jenis vena antara lain venula
postkapilar yang menyatu dengan veula, dan kemudian menjadi vena kecil, vena
sedang, dan vena besar.
Jelaskan definisi,
struktur mikroskopis dan makroskopis pembuluh limfe!
Kelenjar
Limfe
Kelenjar
limfe adalah organ berkapsul yang berbentuk seperti kacang yang terdiri atas
jaringan limfoid. Kelenjar limfe tersebar di seluruh tubuh, sepanjang
perjalanan pembuluh limfe yang membawa cairan limfe ke dalam duktus thoracicus
dan duktus limphaticus dexter. Kelenjar limfe ditemukan dalam axilla dan
sktrotum, sepanjang pembuluh-pembuluh besar leher, dan dalam jumlah besar dalam
thorax, abdomen dan khususnya dalam mesenterium. Kelenjar limfe terdiri atas
serangkaian garis-garis filter, di mana semua cairan jaringan yang berasal dari
cairan limfe difiltrasi paling tidak pada satu kelenjar, sebelum ia kembali ke
sistem sirkulasi. Kelenjar limfe berbentuk ginjal mempunyai bagian yang konveks
dan suatu depresi, hilus, melalui mana arteri dan syaraf menembus menembus dan
vena meninggalkan organ. Cairan limfe menembus kelenjar limfe melalui pembuluh
limfe aferen yang masuk pada permukaan konfeks organ, dan cairan limfe ke luar
melalui pembuluh limfe eferen hilus. Tiap nodus limfatikus mempunyai bagian
korteks dan medula. Korteks nodus limfatikus mengandung kelompokan limfosit dan
sel-sel retikuler yang padat, yang dikenal sebagai noduli limfatisi. Di samping
daerah korteks dan medula yang merupakan 2 daerah yang secara klasik dikemukakan,
terdapat zona parakorteks, secara morfologis sukar didefinisikan tetapi secara
fungsional jelas. Pada dasarnya, zona parakorteks terdiri atas jaringan limfoid
padat yang terletak pada daerah juxtamedula (yaitu pada perbatasan koerteks dan
medula). Limfosit zona parakorteks—limfosit T—mempunyai sifat-sifat khusus yang
membuat mereka berbedar dari limfosit-limfosit nodus limfatikus lainnya,
limfosit B.
fungsi
sistem limfatik yaitu pengembalian protein ke dalam darah dari ruang
interstisial merupakan fungsi yang penting. (gyyton & hall, 2008)
Bagaimana proses sirkulasi?
sistem sirkulasi
darah dalam tubuh manusia
Author : Chaidar
Warianto
Publish : 31-05-2011
21:35:25
Pendahuluan
Di dalam tubuh
manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara
terus-menerus untukmenjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar
organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi denganbaik. Aliran darah keseluruh
tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan
sistempembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.
Pembagian sistem
sirkulasiSecara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian:
1. Sistem sirkulasi
umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh
tubuh dan
kembali ke jantung
kanan.
2. Sistem sirkulasi
paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke
paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Bagan Sistem Sirkulasi Darah
ManusiaSumber: www.bcb.uwc.ac.za
Aliran Darah Dalam
Sistem Sirkulasi di Tubuh ManusiaPada orang dewasa, jumlah volume darah
yangmengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6 liter (4,7 - 5,7 liter).
Darah terus berputar mengalir di dalamsistem sirkulasi sistemik dan paru-paru
tanpa henti. Untuk menjelaskan alur aliran darah, kita dapat memulaidari sistem
sirkulasi sistemik kemudian sistem sirkulasi pulmoner.a. Sistem sirkulasi
sistemikSistem sirkulasisistemik dimulai ketika darah bersih (darah yang
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru)dipompa keluar oleh jantung
melalui bilik (ventrikel) kiri ke pembuluh darah Aorta lalu keseluruh
bagiantubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang
diameternya paling kecil yang dinamakankapilaria. Kapilaria melakukan gerakan
kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut denganvasomotion
sehingga darah didalamnya mengalir secara terputur-putus (intermittent).
Vasomotion terjadisecara periodik dengan interval 15 detik- 3 menit sekali.
Darah mengalir secara sangat lambat di dalamkapilaria dengan kecepatan rata-rata
0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini memungkinkan terjadinyapertukaran
zat melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini terjadi melalui proses
difusi, pinositosis dan
transpor vesikuler,
serta filtrasi dan reabsorpsi. Ujung kapilaria yang membawa darah bersih
dinamakanarteriole sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah kotor dinamakan
venule, terdapat hubungan antaraarteriole dengan venule melalui 'capillary bed'
yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan langsung(bypass) dari arteriole
ke venule melalui 'Arteria-Vena Anastomose (A-V Anastomosis).' (lihat gambar 2
di
bawah). Darah dari
arteriole mengalir kedalam venule kemudian melalui pembuluh darah balik (vena
terbesaryang menuju jantung kanan yaitu Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior)
kembali ke jantung kanan(serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan
memasuki ventrikel kanan melalui Katup Trikuspid (katupberdaun 3).b. Sistem
sirkulasi paru (pulmoner)Sistem sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor
(darah yangtidak mengandung Oksigen (O2) tetapi mengandung banyak CO2, yang
berasal dari Vena Cava Inferior danVena Cava Superior) mengalir meninggalkan
jantung kanan (Ventrikel/bilik kanan) melalui Arteri Pulmonalismenuju paru-paru
(paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis
sebesar 18cm/detik, kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam
Aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darahmengalir ke kapilaria paru-paru
dimana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi
serta difusi. Di
kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan
darah bersih
(darah yang
mengandung banyak Oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena
Pulmonalis
(Vena Pulmonalis
kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri). Kecepatan aliran
darah di
dalam kapilaria
paru-paru sangat lambat, setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran
darah
bertambah kembali.
Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami pulsasi
(berdenyut).Selanjutnya
darah mengalir dari dari atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2)
memasuki
Ventrikel kiri lalu
keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi sistemik (umum),
dan
seterusnya secara
berkesinambungan. Gambar 1. Penampang jantung manusia.
Page 1
sistem sirkulasi
darah dalam tubuh manusia
Gambar 2. Hubungan
arteriole dengan venule.Jadi secara ringkas aliran
darah dalam sistem
sirkulasi darah manusia sebagai berikut:
Sistem Sirkulasi
Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri
--> Arteriole -->
Capillary bed atau
A-V Anastomose --> venule --> vena --> Vena Cava (Vena
Cava Inferior dan
Vena Cava Superior)
--> Jantung (atrium/serambi kanan).
Sistem Sirkulasi
Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri Pulmonalis
--> Paru -->
Kapilaria paru
--> Vena Pulmonalis --> jantung (atrium/serambi kiri).
Sifat pembuluh darah
Pembuluh darah dapat
kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu diameternya dapat
membesar
atau mengecil. Sifat
elastis ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil.
Pada
keadaan normal,
apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater pembuluh darah
akan
melebar sebagai
bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal.
Sebaliknya
diameter pembuluh
darah akan mengecil bila tekanan darah turun. Bila pembuluh darah mengalami
kekakuan
maka ia menjadi
kurang fleksibel sehingga tidak dapat melakukan antisipasi terhadap
kenaikan/penurunan
tekanan darah.
Elastisitas pembuluh
darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia
(misal
oleh karena terjadi
pengapuran pada dindingnya) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut
usia
cenderung sedikit
lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah
adalah
karena adanya
tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga
menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan
hipertensi
(penyakit darah
tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena
kekakuan
pembuluh darah.
Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan pada sebagian
besar
pembuluh darah dalam
tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi
berat).
Untuk menjaga agar
elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak mudah terkena
penyakit tekanan
darah tinggi, salah
satu cara terbaik adalah dengan melakukan olahraga (exercise) secara teratur.
Dengan
melakukan olahraga
secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah tetap terjaga
kelenturannya.
Sifat darah
Darah merupakan
cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (yang terdiri
dari sel darah
merah, sel darah
putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam
pergeseran intern
(internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan
adanya sifat
viskositas darah.
Viskositas darah
normal = 3-4 kali viskositas air.
Viskositas plasma
darah = 1,5-2 kali viskositas air.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi viskositas darah
Viskositas darah
memegang peranan penting dalam aliran darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
viskositas
darah antara lain:
a) Volume hematokrit
(volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat akan diikuti
viskositas
darah yang meningkat.
b) Kadar protein
plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya.
c) Suhu tubuh: bila
suhu tubuh naik, viskositas turun.
d) Kecepatan aliran
darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik.
Page 2
sistem sirkulasi
darah dalam tubuh manusia
e) Diameter pembuluh
darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah
turun.
Hal ini dikenal sebagai
Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir
lambat, maka d) dan
e) bekerja saling berlawanan.
Aliran darah
Agar darah dapat
mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan
darah
minimum yang disebut
juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan
untuk
membuka rongga
pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan
aliran darah
yang tercepat pada
Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin
rendah
kecepatannya. Jumlah
total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit.
Penggolongan pembuluh
darah
Berdasarkan ukuran
dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut:
Windkessel vessels
(compression chamber): pembuluh darah yang sangat besar, misal: aorta dan
arteri besar
lainnya. Pembuluh ini
sangat elastis dan menyimpan energi potensial yang dirubah menjadi energi
kenetik.
Resistance vessels:
diameter agak kecil, memiliki sistem pengaturan yang sangat efisien dan diatur
pula oleh
sistem syaraf otonom.
Exchange vessels:
pembuluh darah kapiler (kapilaria). Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari
1 lapisan sel.
Disini terjadi
pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan cairan tubuh lainnya
(cairan
interstitiil).
Capacity vessels:
pembuluh-pembuluh darah balik (vena dan venuli), dapat menampung darah dalam
jumlah
banyak.
Shunt vessels: aliran
darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak turut
dalam
pertukaran cairan dan
zat-zat., diatur oleh sistem syaraf otonom dan hanya terdapat di beberapa
tempat,
misal: kulit. Gunanya
agar darah lebih mudah mengeluarkan panas keluar tubuh/permukaan.
Tekanan darah
Jantung memompa darah
secara terputus-putus (intermittent) kedalam pembuluh darah terbesar (aorta),
selanjutnya kedalam
arteri, dst sehingga tekanan darah di dalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta
dan arteri
merupakan pembuluh
darah yang elastis sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun secara
berangsur-angsur dan
disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu aorta dan arteri besar dinamakan
Windkessel vessels
(compression chamber). Jenis tekanan darah dapat dibedakan sbb:
Tekanan sistole:
tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami
pembuluh
darah saat jantung
berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan
sistole
berkisar 120 mm Hg
Tekanan diastole:
tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam pembuluh
darah
saat jantung
beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg
Tekanan nadi: selisih
antara tekanan sistole dan diastole.
Pengukuran tekanan
darah
Tekanan darah dapat
diukur dengan 2 cara:
Pengukuran secara
langsung (direct): dengan memasukkan sebuah kanula kedalam arteri dan
menghubungkannya
dengan manometer Air Raksa.
Pengukuran secara
tidak langsung (indirect): mengukur tekanan darah secara auskultasi memakai
stetoskop,
manset tekanan, pompa
karet, dan manometer air raksa.
Page 3
Sistem sirkulasi
adalah sistem transportasi yang mensuplai zat-zat yang diabsorbsi dari saluran
pencernaan dan oksigen ke jaringan, mengembalikan karbondioksida ke paru-paru
dari produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan
temperatur tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat lain yang mengatur
fungsi utama.
Sirkulasi utama
sistemik, dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui arteri dan arteriol ke
kapiler-kapiler dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan cairan
intersitial kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena
kembali ke atrium kanan, dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kanan
yang memompa melalui pembuluh darah paru-paru (sirkulasi kecil) dari atrium
kiri ke ventrikel kiri (ganong).
Apa fungsi darah?
Definisi
Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma).1 Darah memiliki warna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah-ungu gelap di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan.2
Fungsi Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma).1 Darah memiliki warna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah-ungu gelap di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan.2
Fungsi Darah
Fungsi
darah adalah sebagai berikut.2
1.
Membawa
nutrient ke jaringan.
2. Membawa oksigen ke jaringan dalam
bentuk oksihemoglobin.
3. Membawa air ke
jaringan.
4. Membawa produk
sisa ke organ yang akan mensekresinya.
5. Melawan infeksi
bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibodi.
Sloane, Ethel.
Anatomi dan Fisioplogi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.2003
Jelaskan hemodinamika!
Haemodinamika: aliran darah dan tekanan darah
A.
struktur dan fungsi pembuluh darah. Pembuluh darah adalah serangkaian tuba
tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan kemudian
kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama, arteri, kapilar, dan
vena.
1.
arteri berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.
a.
struktur dinding arteri. Semua dindng arteri terdiri dari tiga lapisan ;
adventisia terluar terdiri dari jaringan ikat fibrosa; media tengah terdiri
dari otot polos dan / atau serabut elastis ; dan intima dalam, suatu tuba tipis
yang terbentuk dari sel-sel endotelial.
b.
jenis arteri
(1)
arteri elastik. Arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun
terutama dari jaringan elastik. Distensi jaringan saat sistole dan pengerutan
saat diastole berperan penting dalam kontinuitas dalam aliran darah, diluar
pengaruh sifat pulsatil denyut jantung.
(2)
arteri muskular. Arteri elastis bercabang menjadi arteri muskular berukuran
sedang dan memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus
saraf. Arteri ni disebut arteri penyebar (penghantar) ;ukuran lumennya diatur
sistem saraf, sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai bagian tubuh untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dapat dikendalikan.
(3)
arteri kecil tersusun dari otot dan serabut elastis dalam jumlah yang beragam.
Komposisi jumlahnya bergantung pada ukuran dan posisi arteri. Serabut ini
menahan aliaran pulsatil darah menjadi aliran yang tenang.
(4)
arteriol yang merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular
tebal, membawa darah ke jaringan kapilar. Pembuluh ini disebut arteri tahanan
karena dibawah pengaruh saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan
utama untuk meningkatakan tekanan darah.
2.
kapilar adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa
diantara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh
jaringan memiliki kapilar, kecuali kartilago,rambut, kuku dan kornea mata.
a.
pada sisi kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfingter prekapilar
otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaringan-jaringan kapilar.
Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten(vasomotion) dan lebih
sering terbuka pada jaringan yang lebih aktif.
b.
velositas aliran darah dalam jaring-jaring kapilar terlalu lambat untuk
memungkinkan terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c.
keseluruhan area kapilar sangat luas, dengan area permukaan diperkirakan
sekitar 7000 meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d.
anastomosis arteriovena(saluran pintas AV) adalah saluran alternatif yang
memungkinkan darah mengalir langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena
tanapa harus melalui kapilar.
3. vena
membawa darah kembali ke atrium jantung.
a.
struktur dinding vena. Lapisan dinding vena seperti lapisan dinding arteri,
tetapi otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat
fibrosanya lebih banyak.
(1)
sistem vena berdindidng tipis dan dapat mengembang (distensible). Vena
menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam
tekanan yang sangat rendah.
(2)
vena memiliki katup, yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya,
untuk mencegah aliran balik.
b.
jenis vena. Sitem vena berawal dari ujung vena jaring-jaring kapilar dengan
venula postkapilar yang menyatu menjadi venula, dan kemudian menjadi vena
kecil, sedang, dan besar.
B.
tekanan darah
1.
defnisi. Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh
darah.
2.
asal tekanan darah. Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong
darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui sistem pembuluh
tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel
kiri dan atrium kanan.
a.
tekanan ventrikular kiri berubah dari setinggi 120 mm/hg saat sistole sampai
serendah 0 mm/hg saat diastole.
b.
tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mm/hg saat sistole samapai serendah 80
mm/hg pada saat diastole. Tekanan diastolik tetap dipertahankan dalam arteri
karena adanya efek lontar balik dari dinding elastis aorta. Rata-rata tekanan
aorta 100 mm/hg.
c.
perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari aorta ( dengan
tekanan 100 mm/hg) menuju arteri ( dengan perubahan tekanan dari 100 ke 40
mm/hg) ke arteriol( dengan tekanan 25 mm/hg di ujung arteri sampai 10 mm/hg di
ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mm/hg ke 5 mm/hg)
menuju vena kava superior dan inverior(dengan tekanan 2 mm/hg) dan sampai ke
atrium kanan(dengan tekanan 0 mm/hg).
3.
faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
a.
curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan
berdasar kan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
b.
tahanan perifer terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan
tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
(1)
viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma,
semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan
peningkatan viskositas; pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas
berkurang.
(2)
panjang pembuluh. Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap
aliran darah.
(3)
radius pembuluh. Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh
sampai pangkat keempatnya.
(a)
jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada vasodilatasi, maka
aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
(b)
jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokonstriksi, maka
tahanan terhadap aliran akan meningkat enambelas kali lipat dan tekanan darah
akan naik.
(4)
karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka
perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.
C. pengaturan tekanan
darah
1.
pengaturan saraf. Pusat vasomotorik pada medula otak mengatur tekanan darah.
Pusat kardioakselerator dan kardioinhibitor mengatur curah jantung.
a.
pusat vasomotorik
(1)
tonus vasomotorik merupakan stimulasi tingkat rendah yang terus-menerus pada
serabut otot polos dinding pembuluh. Tonus ini mempertahankan tekanan darah
melalui vasokontriksi pembuluh.
(2)
pertahanan tonus vasomotorik ini dilangsungkan melalui impuls dari serabut
saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen saraf simpatis pada saraf
otonom.
(3)
vasodilatasi biasanya terjadi karena pengurangan impuls vasokonstriktor.
Pengecualian hanya terjadi pada pembuluh darah di jantung dan otak.
(a)
pembuluh darah di jantung dan otak memiliki reseptor-reseptor beta adrenergik,
merespons epinefrin yang bersirkulasi dan yang dilepas oleh medulla adrenal.
(b)
mekanisme ini memastikan suplai darah yang cukup untuk organ-organ vital selama
situasi menegangkan yang menginduksi stimulasi saraf simpatis dan
vasokonstriksi di suatu tempat pada tubuh.
(c)
stimulasi parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh hanya di beberapa
tempat; misalnya, pada jaringan erektil genitalia dan kelenjar saliva tertentu.
b.
pusat akselerator dan inhibitor jantung serta baroreseptor aorta dan karotis,
dijelaskan sebelumnya, mengatur tekanan darah melalui SSO.
2.
pengaturan kimia dan hormonal. Ada sejumlah zat kimia yang secara langsung atau
tidak langsung memengaruhi tekanan darah. Zat tersebut meliputi:
a.
hormon medula adrenal. Norepinefrin termasuk vasokonstriktor. Seperti
dijelaskan sebelumnya, epinefrin dapat berperan sebagai suatu vasokonstriktor
atau vasodilator, bergantung pada jenis reseptor otot polos pada pembuluh darah
organ.
b.
hormon antidiuretik (vasopresin) dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar
hipofisis posterior termasuk vasokonstriktor.
c.
anglotensin adalah sejenis peptida darah yang dalam bentuk aktifnya termasuk
salah satu vasokonstriktor kuat.
d.
berbagai amina dan peptida seperti histamin, glukagon, kolesistokinin,
sekretin, dan bradikinin yang diproduksi sejumlah jaringan tubuh, juga termasuk
zat kimia vasoaktif.
e.
prostaglandin adalah agens seperti hormon yang diproduksi secara lokal dan
mampu bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor.
D. pengukuran tekanan
darah arteri sitolik dan diastolik
1.
tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan
menggunakan sfigmomanometer.
a.
peralatannya terdir dari sebuah manset lengan untuk menghentikan aliran darah
arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk mebaca tekanan, sebuah bulb
pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup
untuk mengeluarkan udara dari manset.
b.
sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkoff, yaitu
bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan
pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk
menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
2.
tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan
diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa
muda, baik sistolik maupun diastolik biasanya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan
darah laki-laki deawasa muda.
E. denyut. Denyut
arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6 sampai 9 m per detik, sekitar
15 kali lebih cepat dari darah.
1.
denyut dapat dirasakan di titik manapun
yang arterinya terletak dekat permukaan kulit dan dibantali dengan
sesuatu yang keras. Arteri yang biasa teraba adalah arteri radial pada
pergelangan tangan.
2. dua
bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri.
3.
frekuensi denyut memberikan informasi mengenai kerja jantung, pembuluh darah,
dan sirkulasi.
Ethel
sloane
Jelaskan hormon dan syaraf yang
mempengaruhi kerja jantung!
Faktor apa saja yang mempengaruhi
kenaikan dan penurunan tekanan darah?
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tekanan darah
a. Curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung( di tentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya)
b. Tahapan perifer terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
1. Viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahapan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas; pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
2. Panjang pembuluh. Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahapan terhadap aliran darah.
3. Radius pembuluh. Tahapan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
a) Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada vasodilatasi, maka aliran darah akan meningkat enam belas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
b) Jika radius pembuluh dibagi 2, seperti yang terjadi pada vasokonstriksi, maka tahapan terhadap aliran akan meningkat enam belas kali lipat dan tekanan darah akan naik.
4. Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.(ethel, 2003 hal 238-239)
a. Curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung( di tentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya)
b. Tahapan perifer terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
1. Viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahapan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas; pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
2. Panjang pembuluh. Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahapan terhadap aliran darah.
3. Radius pembuluh. Tahapan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
a) Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada vasodilatasi, maka aliran darah akan meningkat enam belas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
b) Jika radius pembuluh dibagi 2, seperti yang terjadi pada vasokonstriksi, maka tahapan terhadap aliran akan meningkat enam belas kali lipat dan tekanan darah akan naik.
4. Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah.(ethel, 2003 hal 238-239)
Bagaimana ciri-ciri tanda vital yang
normal?
Temperatur/Suhu Tubuh
Untuk menjaga fungsi
metabolisme normal, suhu tubuh secara umum diatur oleh
hipotalamus agar
selalu berada pada rentang suhu yang sempit. Produksi panas, yang terjadi
sebagai bagian dari
metabolism dan ketika berolahraga, diseimbangkan dengan hilangnya
panas terutama melaui
penguapan keringat. Rentang suhu tubuh normal untuk dewasa asalah
36,4-37,2°C (97,5 –
99,0 °F). Suhu tubuh normal dapat dipengaruhi oleh ritme biologis,
hormon-hormon,
olahraga dan usia. Fluktuasi diurnal sekitar 1°C biasa terjadi, dengan suhu
terendah pada awal
pagi hari dan tertinggi pada akhir sore hari sampai menjelang malam.
Pada wanita, sekresi
progesterone pada saat ovulasi hingga saat menstruasi mengakibatkan
peningkatan suhu
tubuh 0,5°C. Olahraga yang sedang sampai berat juga meningkatkan suhu
tubuh.
Pada anak-anak,
variasi suhu normal lebih lebar karena mekanisme pengaturan
panasnya masih belum
matang. Sejalan dengan pertambahan usia, suhu rata-rata tubuh
menurun dari 37,2°C
(99,0°F) pada anak-anak menjadi 37°C (98,6°C) pada dewasa dan
menjadi 36°C pada
orang lanjut usia.
Pengukuran suhu tubuh
merupakan bagian rutin pada hampir semua penilaian klinis,
karena dapat
menggambarkan tingkat keparahan penyakit (misalnya, infeksi).
Denyut Nadi
Ketika jantung
berdenyut. jantung memompa darah melalui aorta dan pembuluh
darah perifer.
Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan
gelombang tekanan
seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa sebagai
denyut/detak nadi.
Denyut nadi ini dapat diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung,
ritme dan fungsinya.
Karena mudah diakses, nadi pada radial tangan adalah metode yang
paling banyak
digunakan untuk mengukur kecepatan jantung; dipalpasi melalui arteri tangan
(radial) pada
pergelangan tangan anterior.
Tabel 5‐3
Kecepatan jantung normal untuk berbagai kelompok usia
Usia Kecepatan
jantung (BPM)
Bayi baru lahir
(newborn) 70‐170
1‐6
tahun 75‐160
6‐12
tahun 80‐120
Dewasa 60‐100
Usia Lanjut 60‐100
Atlet yang terkondisi
baik 50‐100
Kecepatan Pernafasan
(Respiratory Rate/RR)
Inspeksi dilakukan
untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan pasien. Karena
kebanyakan orang
tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap
pernafasannya dapat
mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu
pasien ketika
mengukur kecepatan pernafasannya.
Untuk mengukur
kecepatan pernafasan:
• Jaga agar posisi
pasien tetap selama melakukan pengukuran kecepatan
pernafasan.
• Amati dada atau
abdomen pasien selama respirasi
• Hitung jumlah
pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai satu
pernafasan) dalam 30
detik, dan jika ritme teratur, kalikan dua jumlah tadi.
• Jika ritme tidak
teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
• Catat nilai sebagai
respirasi per menit (rpm).
Tabel 5‐4
Kecepatan pernafasan normal untuk berbagai kelompok usia
Usia Pernafasan (rpm)
2‐6
tahun 21‐30
6‐10
tahun 20‐26
12‐14
tahun 18‐22
Dewasa 12‐20
Lanjut usia 12‐20
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah
kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan
darah tergantung pada
luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit,
dan tahanan pembuluh
darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darah
5.General
Assessment dan Tanda‐tanda Vital
115
total, yang
tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac output).
Viskositas darah
arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan pembuluh darh
vaskular.
Tekanan darah
mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik. Tekanan darah
sistolik
menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi ventrikel kiri
(atau
sistol), dan diatur
oleh volume stroke (atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap
denyut janutng).
Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari
darah antar kontraksi
ventrikel.
Tabel 5‐5
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa usia >18 tahun
Kategori Tekanan
Darah
Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah
Diatolik (mmHg)
Normal <120 dan
<80
Prehipertensi 120‐139
atau 80‐89
Hipertensi
Stage 1 140‐159
atau 90‐99
Stage 2 >160 atau
>100
Apa saja yang mempengaruhi tanda-tanda
vital?
Temperatur/Suhu Tubuh
Untuk
menjaga fungsi metabolisme normal, suhu tubuh secara umum diatur oleh
hipotalamus agar selalu berada pada rentang suhu yang sempit (Rhonda M. Jones,
2008; terj. D. Lyrawati, 2009).
Denyut Nadi
Ketika
jantung berdenyut. jantung memompa darah melalui aorta dan pembuluh darah
perifer. Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan
gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa
sebagai denyut/detak nadi (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009).
Kecepatan Pernafasan
(Respiratory Rate/RR)
Inspeksi
dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan pasien. Karena kebanyakan
orang tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap pernafasannya
dapat mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu pasien ketika
mengukur kecepatan pernafasannya (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati,
2009).
Tekanan Darah
Tekanan
darah adalah kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan darah
tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel
permenit, dan tahanan pembuluh darah perifer (Rhonda M. Jones, 2008; terj. D.
Lyrawati, 2009).
Alat diagnosa sistem kardiovaskuler!
Gangguan apa saja yang terjadi pada
sistem kardiovaskuler?
Bagaimana penanganan terhadap gangguan
sistem kardiovaskuler?
Rek ma’af ya.. dari
temen2 sebagian acak adul.. susie ga sempet buat benerin..!
Jantung
A.
Anatomi Kasar
1. Ukuran
dan bentuk
a. Jantung
adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di
sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum.
b. Jantung
berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti
kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung
bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri (Sloane, 2004).
2. Pelapis
a. Perikardium
adalah kantong berdinding ganda yang membesar dan mengecil, membungkus jantung
dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan
pleura yang membungkus paru-paru.
1) Lapisan
fibrosa luar pada pericardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk
lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
2) Lapisan
serosa dalam terdiri dari dua lapisan,yaitu :
a) Membran
viseral (epikardium) menutup permukaan jantung.
b) Membran
parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium.
b. Rongga
perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parletal. Ruang
ini mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi
membran dan mengurangi friksi (Sloane, 2004)..
3. Dinding
jantung dari tiga lapisan
a. Epikardium
luar (dijelaskan diatas) tersusun dari lapisan sel-sel mesetelial yang berada
diatas jaringan ikat.
b. Miokardium
tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa
darah.
1) Ketebalan
miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
2) Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral
melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar ruang
menuju arteri besar.
c. Endokardium
dalam tersusun dari lapisan endothelial yang terletak di atas jaringan ikat.
Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan mennyambung dengan lapisan endothelial
yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Sloane,
2004). .
B.
Ruang jantung
1. Ada
empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial;
ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
2. Dinding
atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah
kembali ke jantung.
a) Atrium
kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru-paru.
1) Vena
kava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen dari
tubuh kembali ke jantung.
2) Sinus
koroner membaea kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
3) Atrium
kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan,
tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah terosigenasi dari paru-paru.
b) Ventrikel
berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar menuju jantung menuju
arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
1) Ventrikel
kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonary dan mengalir melewati jarak yang
pendek ke paru-paru.
2) Ventrikel
kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3
kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui aorta
dan mengalir ke seluruh tubuh kecuali paru-paru.
c) Trabeculae
carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang mmenonjol dari
permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular.
1) Otot
papilaris adalah penonjolan trabeculae carneae ke tempat perlekatan korda
kolagen katup jantung (chordate tendineae).
2) Pita
moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel
kanan yang memanjang kea rah transversal dari sepium interventrikular menuju
otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls
untuk kontraksi jantung.
C.
Katup Jantung
1. Katup
trikuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki
tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi
endokardium.
a.
Bagian ujung daun katup yang mengerucut
melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chordate tendineae (hearth string),
yang melekat pada otot papilaris. Chordae tendineae mencegah terjadinya
pembalikan katup kea rah belakang menuju atrium.
b.
Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih
besar daripada tekanan darah dari atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan
darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
2. Katup
bicuspid (mitral) terletak antara antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup
ini melekat pada chordate tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan
fungsi katup tricuspid.
3.
Katup semilunar aorta dan pulmonary terletak
pada jalur keluar ventrikuler jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmonary.
Katup semilunar terdiri dari tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi
konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang ke
dalam lumen pembuluh (Sloane, 2004).
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
2 comments
terima kasih, sangat membantu tugas saya
yeezy shoes
yeezy boost 350
vapormax
kyrie 6
nike air max
yeezy 500
yeezy shoes
supreme clothing
kobe 11
retro jordans
xiaofang20191213
Posting Komentar